TEMPO.CO, Jakarta - Jagal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), Mohammed Emwazi atau Jihadi John, menjadi orang yang paling dicari di dunia. Dia telah membantai sejumlah sandera warga asing. Meski dia dianggap paling berbahaya di muka bumi karena kebengisannya, rekening bank milik warga Inggris itu belum diblokir.
Hal ini terkuak setelah The Sunday Telegraph melaporkan bahwa otoritas keuangan belum membekukan aset Emwazi. Padahal undang-undang tentang pembekuan aset teroris telah memberikan jaminan kepada otoritas keuangan untuk membekukan akun rekening bank kelompok atau individu yang diduga terlibat atau terkait dengan terorisme.
Sejauh ini, Inggris telah membekukan aset 25 individu yang hidup di dalam dan di luar Inggris. Namun Emwazi tidak termasuk dalam 25 nama itu. Di antara mereka yang asetnya dibekukan adalah orang di balik pengeboman mobil di London pada 2007 dan serangan pada bandara Glasgow pada tahun yang sama.
Menurut David Anderson, pengamat independen yang ditunjuk pemerintah Inggris untuk menggodok peraturan tentang terorisme, Departemen Keuangan Inggris baru membekukan aset £ 50.000 atau sekitar Rp 970 juta dan oleh Uni Eropa senilai £ 11.000 atau sekitar Rp 213,4 juta. Ini berarti hanya 49 rekening di Inggris yang telah dibekukan.
David Anderson menuturkan angka-angka ini sangat rendah. "Jumlah yang kecil menunjukkan bahwa aturan pembekuan aset telah memainkan peran yang kecil dalam memerangi ancaman teroris yang paling serius saat ini," ujarnya.
Juru bicara Departemen Keuangan mengatakan ada banyak metode yang digunakan secara berbeda untuk menghentikan terorisme. "Pemerintah memiliki berbagai alat untuk menghalangi, mendeteksi, dan mengganggu pendanaan teroris yang dirancang untuk menjadikan Inggris sebagai negara yang tidak membiayai teroris," ucapnya.
THE SUNDAY TELEGRAPH | MECHOS DE LAROCHA