TEMPO.CO, London - Setelah hampir satu dekade bergabung dengan militer Inggris, Pangeran Harry mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa ia akan meninggalkan angkatan bersenjata Inggris. Anak bungsu mendiang Lady Diana dan Pangeran Charles ini mengakui keluar dari dinas militer adalah keputusan yang tak mudah.
"Adalah sebuah keputusan tersulit dalam hidup saya. Saya sangat beruntung memiliki kesempatan untuk melakukan beberapa pekerjaan yang sangat menantang dan telah bertemu banyak orang yang fantastis (selama menjadi tentara)," kata adik Pangeran William ini. Selama bergabung dengan militer, Pangeran Harry pernah bertugas di Afganistan sebagai pilot helikopter Angkatan Darat.
Kapten Harry Wales, demikian nama resminya dalam kemiliteran, mulai bertugas pada tahun 2005 di Royal Military Academy Sandhurst. Dia dianggap berhasil mengekang gaya urakannya setelah dua kali bertugas di Afganistan dan mencapai pangkat kapten pada 2011. Dia juga dianggap telah memenuhi syarat sebagai komandan pesawat tempur Apache.
Namun Pangeran Harry masih harus melakukan beberapa tanggung jawab sebelum ia kembali ke kehidupan sipil pada September tahun ini. Dia akan menghabiskan dua bulan terakhir tugasnya di Darwin, Perth, dan Sydney. "Kami telah menyiapkan program yang menantang untuk Kapten Wales, yaitu pada latihan perkotaan dan lapangan, penempatan domestik, serta berpartisipasi dalam kegiatan adat," kata Marsekal Mark Binski dari Angkatan Pertahanan Australia.
Namun Pangeran Harry belum akan sepenuhnya meninggalkan dunia kemiliteran. Dia akan bergiat sebagai relawan di Departemen Program Pemulihan Kemampuan Pertahanan dan Pemulihan Personel di London. Kedua organisasi ini bergiat membantu tentara yang terluka atau sakit untuk bisa kembali ke medan tugas atau melakukan transisi ke kehidupan sipil.
CNN | INDAH P.