Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pilot Ethiopia yang Bajak Pesawatnya Sendiri Divonis Penjara  

Editor

Indah Pratiwi

image-gnews
Sejumlah anggota kepolisian berdiri di sekitar pesawat Ethiopian Airlines yang dibajak, di bandara Cointrin, Jenewa, Swiss, Senin (17/2). Co-pilot pesawat ini mengunci sang pilot dan mengemudikannya menuju Jenewa untuk mencari suaka politik. AP/Keystone, Salvatore Di Nolfi
Sejumlah anggota kepolisian berdiri di sekitar pesawat Ethiopian Airlines yang dibajak, di bandara Cointrin, Jenewa, Swiss, Senin (17/2). Co-pilot pesawat ini mengunci sang pilot dan mengemudikannya menuju Jenewa untuk mencari suaka politik. AP/Keystone, Salvatore Di Nolfi
Iklan

TEMPO.CO, Addis Ababa - Sebuah pengadilan yang dilakukan secara in absentia memutuskan pilot pesawat Ethiopian Airlines bersalah lantaran melakukan pembajakan atas pesawat yang diterbangkannya sendiri ke Jenewa. Hailemedhin Abera Tegegn, nama pilot itu, melakukan aksinya 13 bulan lalu, sebelum akhirnya menyerahkan diri kepada polisi di sana dan memohon suaka.

Pengadilan tinggi di Addis Ababa mengeluarkan putusan itu pada Senin dan meyatakan akan menghukum Hailemedhin pada Jumat pekan ini. Jika kembali ke negara asalnya, dia akan menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara.

Hailemedhin, kopilot penerbangan Ethiopian Airlines tujuan Roma pada 17 Februari 2014, mengambil kendali pesawat saat pilot utama meninggalkan kokpit untuk pergi ke toilet. Dia kemudian mengumumkan telah membajak pesawat itu dan mengalihkan penerbangan menuju Swiss.

Sesampainya di Bandara Jenewa, Hailemedhin, yang bersenjata, bergegas menuruni tangga darurat dan menyerahkan diri kepada polisi setempat. Penerbangan Ethiopian Airlines saat itu mengangkut 193 penumpang. Polisi Swiss mengatakan Hailemedhin meminta suaka karena dia tidak merasa aman di Ethiopia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah hukuman dijatuhkan, para pejabat Ethiopia mengatakan mereka akan mendekati pemerintah Swiss untuk meminta ekstradisi. Tidak ada rincian tentang keberadaan Hailemedhin saat ini.

AP | INDAH P.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Koshe, Kota Sampah Tragis di Ethiopia Sejak 1964

17 Maret 2017

Tumpukan sampah yang longsor menimbun rumah warga di luar kota Addis Ababa< ethiopia, 11 Maret 2017. bbc.co.uk
Koshe, Kota Sampah Tragis di Ethiopia Sejak 1964

Bencana bukit sampah pada Sabtu, 11 Maret 2017, yang menewaskan 113 orang membuat pemerintah berpikir ulang mengenai relokasi TPA Koshe.


Bencana Bukit Sampah, Ethiopia Berkabung Tiga Hari

16 Maret 2017

Polisi dan petugas penyelamat mengerahkan excavator untuk menggali korban di antara tumpukan sampah yang longsor di pemukiman kumuh di Koshe, pembuangan sampah di ibukota Addis Ababa, Ethiopia, 13 Maret 2017. REUTERS/Tiksa Negeri
Bencana Bukit Sampah, Ethiopia Berkabung Tiga Hari

Pejabat pemerintahan kota tidak bisa menyebutkan berapa jumlah orang yang berada di lokasi ketika bencana itu terjadi.


Longsor Sampah di Ethiopia Tewaskan 113 Orang  

16 Maret 2017

Polisi dan petugas penyelamat mengerahkan excavator untuk menggali korban di antara tumpukan sampah yang longsor di pemukiman kumuh di Koshe, pembuangan sampah di ibukota Addis Ababa, Ethiopia, 13 Maret 2017. REUTERS/Tiksa Negeri
Longsor Sampah di Ethiopia Tewaskan 113 Orang  

Pemerintah Ethiopia berusaha menutup tempat pembuangan sampah ini tahun lalu dan memindahkannya ke tempat baru.


Protes Berkepanjangan, Ethiopia Kondisi Darurat  

10 Oktober 2016

Aparat keamanan melespakn tembakan gas air mata guna membubar demonstran yang semakin ricuh saat berlangsungnya Festival Irreecha di kota Bishoftu, wilayah Oromia, Ethiopia, 2 Oktober 2016. REUTERS
Protes Berkepanjangan, Ethiopia Kondisi Darurat  

Itu merupakan status darurat pertama sejak partai penguasa saat ini memenangi pemilu seperempat abad lalu.


Rusuh di Ethiopia, Puluhan Orang Tewas  

9 Agustus 2016

Penari tradisional tampil memeriahkan Festival Nasionalisme dan Kebangsaan di Gambela, Ethiopia, 9 Desember 2015. Festival ini dirayakan untuk memperingati kebebasan bangsa Ethiopia dari rezim militer. REUTERS/Tiksa Negeri
Rusuh di Ethiopia, Puluhan Orang Tewas  

Jumlah korban tewas rusuh di Ethiopia mencapai 97 orang dengan rincian 67 orang tewas di Oromia dan 30 lainnya di Amhara ketika mereka berunjuk rasa.


Banjir dan Tanah Longsor di Ethiopia, 100 Orang Tewas

20 Mei 2016

Pemandangan eksotis di tengah gurun Ethiopia bernama, Dallol Volcano. Dallol merupakan tempat terpanas di dunia dengan suhu mencapai 41,1 derajat celcius dengan pemandangan yang mengagumkan. dailymail.co.uk
Banjir dan Tanah Longsor di Ethiopia, 100 Orang Tewas

Sekitar seratus orang tewas akibat hantaman banjir dan tanah longsor di Ethiopia yang berlangsung sejak bulan lalu.


Memburu Penculik, Tentara Ethiopia Masuk Sudan  

22 April 2016

Penari tradisional tampil memeriahkan Festival Nasionalisme dan Kebangsaan di Gambela, Ethiopia, 9 Desember 2015. Festival ini dirayakan untuk memperingati kebebasan bangsa Ethiopia dari rezim militer. REUTERS/Tiksa Negeri
Memburu Penculik, Tentara Ethiopia Masuk Sudan  

Jumlah anak-anak yang diculik antara 102 dan 125 orang.


Ethiopia Berkabung, 200 Orang Tewas Dibantai  

20 April 2016

Penari tradisional tampil memeriahkan Festival Nasionalisme dan Kebangsaan di Gambela, Ethiopia, 9 Desember 2015. Festival ini dirayakan untuk memperingati kebebasan bangsa Ethiopia dari rezim militer. REUTERS/Tiksa Negeri
Ethiopia Berkabung, 200 Orang Tewas Dibantai  

Selain itu, sejumlah laporan menyebutkan, 108 anak hilang. Mereka diduga diculik oleh pria bersenjata.


Serangan di Ethiopia, 200 Tewas dan 100 Anak Hilang

18 April 2016

Penari tradisional tampil memeriahkan Festival Nasionalisme dan Kebangsaan di Gambela, Ethiopia, 9 Desember 2015. Festival ini dirayakan untuk memperingati kebebasan bangsa Ethiopia dari rezim militer. REUTERS/Tiksa Negeri
Serangan di Ethiopia, 200 Tewas dan 100 Anak Hilang

Para penyerang juga mencuri 2.000 hewan ternak milik penduduk setempat.


8,2 Juta Penduduk Ethiopia Terancam Kelaparan  

15 Oktober 2015

Seorang nelayan Dassanach beristirahat saat menjemur ikan hasil tangkapannya di Danau Turkana, Kenya, 19 September 2014. Wilayah perbatasan Kenya-Ethiopia ini merupakan tempat tinggalnya para nelayan. REUTERS
8,2 Juta Penduduk Ethiopia Terancam Kelaparan  

Pemerintah Ethiopia menyerukan bantuan internasional untuk membantu memberikan makan kepada 8,2 juta warganya.