Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dinasti Politik Langgeng di Asia  

image-gnews
Lee Hsie Loong (kiri atas), Najib Tun Razak (kanan atas), Benazir Bhutto (kiri bawah) dan Benigno Aquino. (foto: Benazir Bhutto/greatthoughtstreasury.com, Lee Hsien Loong/todayonline.com, Najib Tun Razak/kualalumpurpost.net, Benigno Aquino/philnews.ph)
Lee Hsie Loong (kiri atas), Najib Tun Razak (kanan atas), Benazir Bhutto (kiri bawah) dan Benigno Aquino. (foto: Benazir Bhutto/greatthoughtstreasury.com, Lee Hsien Loong/todayonline.com, Najib Tun Razak/kualalumpurpost.net, Benigno Aquino/philnews.ph)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dinasti politik masih diberlakukan di negara-negara Asia. Bobby Tuazon, Direktur Center for People Empowerment in Governance (CPE) kepada Tempo pernah mengartikan sebagai jabatan warisan. "Keluarga keturunan politisi umumnya percaya bahwa jabatan publik adalah hak lahir dan diwariskan secara keturunan," lanjut Bobby Tuazon. Namun di banyak negara dinasti politik itu dilegalkan melalui proses pemilu. Berikut beberapa negara Asia yang pernah melakukan dinasti politik :

Najib Tun Abdul Razak, Malaysia

Perdana Menteri Malaysia ke enam ini lahir 1953 di Pahang mempunyai garis keturunan yang pernah memimpin Malaysia. Najib merupakan anak sulung dari pasangan Abdul Razak Hussein dan Rahah Mohamad Noah. Ayahnya sudah banyak yang mengenal, yaitu Perdana Menteri Malaysia ke-2, Tun Abdul Razak yang memerintah dari tahn 1970-1974. Bukan itu saja, Najib juga keponakan Perdana Menteri ke-3 Malaysia Hussein Onn, yang meneruskan Abdul Razak sampai tahun 1978.

Naiknya Najib menjadi orang nomer satu di Malaysia hampir mengikuti sejarah Malaysia yang sering melakukan pergantian pemimpin ”di tengah jalan”. Perdana menteri pertama, Tunku Abdul Rahman Putra, mundur dan digantikan Deputi Perdana Menteri Tun Abdul Razak. Selanjutnya ayah Najib itu wafat pada 1976 dan digantikan oleh Tun Hussein Onn, yang waktu itu menjabat deputi perdana menteri.

Selanjutnya Hussein Onn mengundurkan diri pada 1981 karena alasan kesehatan. Penggantinya juga deputi, yakni Mahathir Mohamad, yang berkuasa sampai 2003. Mahathir sendiri ”menyisakan” satu tahun masa jabatannya sebelum mundur dan menyerahkan ”tongkat estafet” kepada Deputi Perdana Menteri Abdullah Badawi. Di awal masa kedua pemerintahannya, Abdullah Badawi juga menyerahkan jabatan kepada deputinya, Najib Razak pada Maret 2009.

Benigno Aquino III, Filipina

Lembaga jajak pendapat independen, Pulse Asia tahun 2013 lalu merilis data rakyat Filipina kebanyakan menjatuhkan suara pada keluarga yang mereka kenal ketimbang orang-orang yang memiliki kriteria terbaik. Hasil itu mencerminkan terpilihnya Benigno Aquino III sebagai presiden Filipina.

Benigno Aquino III membawa warisan popularitas sebagai anak Cory Aquino yang menjadi presiden 1986 sampai 1992. Sewaktu Benigno Aquino III, mencalonkan manjadi calon presiden ia meminta saran Gereja Katolik. Bukan itu saja, Noynoy begitu biasa disebut menguji popularitasnya dengan mengumpulkan sejuta tanda tangan rakyat Filipina sebagai tuntutan kepada dirinya untuk mencalonkan diri. Hasilnya ia menang mutlak pada Juni 2010 dan diangkat menjadi presiden ke 15 Filipina.

Benazir Bhutto, Pakistan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kiprah Keluarga Bhutto dimulai dari Zulfikar Ali Bhutto, Presiden Pakistan ke 4 yang berkuasa dari 1971 sampai 1973, lalu perdana menteri sampai 1977. Dia dikudeta oleh Jenderal Muhammad Zia-ul-Haq, dan dihukum mati dua tahun kemudian. Namun tragedi ini justru jadi awal dinasti Bhutto di Pakistan.

Pada 1988, Benazir Bhutto, putri sulung Zulfikar, naik menjadi perdana menteri. Meski sempat digulingkan, ia berhasil merebut kembali kekuasaan lewat pemilihan umum pada Oktober 1993. Benazir tewas dibunuh pada Desember 2007. Melanjutkan kiprah sang istri, Azif Ali Zardari, menjadi Presiden Pakistan ke 14 periode 2008-2013.

Lee Hsien Loong, Singapura

Dibanding negara lain umur Singapura belum lah tua. Sebagai negara, Singapura baru merdeka sejak 31 Agustus 1963. Sejak itu Singapura baru melahirkan tiga orang perdana menteri. Lee Kuan Yew, sebagai bapak Singapura memerintah Singapura sejak 1959 sampai 1990. Dilanjutkan Goh Chok Tong sampai tahun 2004. Alih generasi kembali dilakukan dengan memilih Lee Hsien Loong. Sebelum menjabat orang nomer satu di Singapura, Lee Hsien sudah menjadi wakil perdana menteri Goh Chok Tong.

Dinasti Lee muncul dalam politik Singapura ketika Lee tua ikut mendirikan Partai Aksi Rakyat (PAP) pada 1954 dan ia didapuk menjadi sekretaris jenderal. Pada 1959, ia terpilih sebagai perdana menteri dan menjadi penguasa tunggal Singapura ketika negara ini bercerai dari Federasi Malaysia, 9 Agustus 1965.

Lee tua memimpin dengan tangan besi Lee hasilnya Singapura menggiurkan bagi investor asing. Ekonomi itu membuat Lee terus bercokol di kantor perdana menteri selama delapan kali pemilihan umum.

PAP sebagai mesin politiknya tak pernah absen menjadi mayoritas di parlemen. "Saya tahu bagaimana mengajukan kebijakan tak populer dengan cara tertentu, sehingga menjelang pemilu rakyat menyadari itu perlu dan bermanfaat. Karena itu, mereka memilih kami lagi," ujar Lee suatu ketika.

EVAN /PDAT Sumber Diolah Tempo

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Soal Pencalonan Anak Zulhas dan Ridwan Kamil di Pilgub DKI, Pengamat: Belum Pasti ada Politik Dinasti

12 hari lalu

Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani. Foto: Istimewa
Soal Pencalonan Anak Zulhas dan Ridwan Kamil di Pilgub DKI, Pengamat: Belum Pasti ada Politik Dinasti

Pandangan pengamat politik perihal isu pencalonan anak Ketum PAN dengan Ridwan Kamil di Pilgub DKI 2024.


UGM dan UI 'Jewer' Lagi Jokowi dengan 3 Poin Kampus Menggugat dan 7 Pokok Seruan Salemba

37 hari lalu

Presiden Joko Widodo mengamati kebun tebu Temugiring PTPN X Batankrajan,  Gedeg, Mojokerto, Jawa Timur, Jumat 4 November 2022. Kunjungan tersebut dalam rangka meninjau tebu varietas unggul terbaru (tebu NX-04) yang diharapkan dapat mewujudkan swasembada gula dalam lima tahun ke depan. ANTARA FOTO/Umarul Faruq
UGM dan UI 'Jewer' Lagi Jokowi dengan 3 Poin Kampus Menggugat dan 7 Pokok Seruan Salemba

UGM dan UI kembali "menjewer" Jokowi Terbaru adalah Kampus Menggugat dan Seruan Salemba, Berikut poin-poin tuntutan mereka.


Politik Dinasti Jokowi Ramai-ramai Disorot Pengamat Politik, Pakar Hukum Tata Negara sampai Media Internasional

38 hari lalu

Ilustrasi: Tempo/Dianka Rinya
Politik Dinasti Jokowi Ramai-ramai Disorot Pengamat Politik, Pakar Hukum Tata Negara sampai Media Internasional

Politik dinasti Jokowi kembali disorot setelah Gibran jadi cawapres, Bobby Nasution niat maju Gubernur Sumatera Utara, pun Kaesang dan Erina Gudono.


Ketua BEM Unri: Politik Dinasti Merusak Demokrasi, Rencana Jahat yang Diatur dengan Baik

41 hari lalu

Ketua BEM UNRI atau Universitas Riau, Muhammad Ravi. Foto: Istimewa
Ketua BEM Unri: Politik Dinasti Merusak Demokrasi, Rencana Jahat yang Diatur dengan Baik

Ketua BEM Unri Muhammad Ravi menyoroti berbagai dugaan kecurangan Pemilu 2024 dan penyelewengan konstitusi. Ini katanya.


Lonjakan Suara PSI Disorot, Begini Kisah Kaesang 2 Hari Jadi Anggota Langsung Jabat Ketua Umum PSI

50 hari lalu

Presiden Joko Widodo berbincang dengan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep saat melakukan pertemuan di kawasan Jalan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, 3 Februari 2024. Presiden Joko Widodo meyakini PSI bisa mendapatkan kursi di DPR RI pada Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Lonjakan Suara PSI Disorot, Begini Kisah Kaesang 2 Hari Jadi Anggota Langsung Jabat Ketua Umum PSI

Perolehan suara PSI dalam Sirekap KPU melonjak sejak Jumat, 1 Maret 2024 menuai sorotan. Begini kisah Kaesang menjabat Ketua Umum PSI.


Ditolak PTUN Jakarta, TPDI akan Gugat Lagi Dinasti Politik dan Nepotisme Jokowi

15 Februari 2024

Presiden Joko Widodo
Ditolak PTUN Jakarta, TPDI akan Gugat Lagi Dinasti Politik dan Nepotisme Jokowi

Gugatan nepotisme Jokowi yang dilayangkan Perekat Nusantara dan TPDI tidak diterima PTUN Jakarta


Tak Hanya dari Kampus, Jokowi Mendapat Kritikan dari Banyak Komunitas dan Aliansi, Termasuk Komunitas Utan Kayu

10 Februari 2024

Komunitas Utan Kayu menyampaikan maklumat kepada Presiden Joko Widodo yang dibacakan oleh Ayu Utami, Goenawan Muhamad, Tosca Santoso, dan Andreas Harsono di Komunitas Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, Jumat, 9 Februari 2024. TEMPO/Bagus Pribadi
Tak Hanya dari Kampus, Jokowi Mendapat Kritikan dari Banyak Komunitas dan Aliansi, Termasuk Komunitas Utan Kayu

Jokowi banjir kritikan bukan hanya dari kampus tapi juga dari berbagai komunitas dan aliansi masyarakat sipil. Terakhir, dari Komunitas Utan Kayu.


Di Makam Bung Karno, GMNI Desak Jokowi tidak Lakukan Kampanye Terselubung

8 Februari 2024

Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI). TEMPO/ Gita Carla
Di Makam Bung Karno, GMNI Desak Jokowi tidak Lakukan Kampanye Terselubung

GMNI buka suara soal kondisi demokrasi politik di Indonesia saat ini. Dia mendesak agar Presiden Joko Widodo tidak terlibat kampanye.


Sebelum Gelar Pernyataan Sikap, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Mengaku Diintervensi

5 Februari 2024

Sejumlah Sivitas Akademika dan Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyampaikan pernyataan sikap di Kampus UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Senin, 5 Februari 2024. Sivitas Akademikan dan Alumni UIN Syarif Hidayatullah menyampaikan pernyataan sikap bertajuk
Sebelum Gelar Pernyataan Sikap, Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Mengaku Diintervensi

Namun hal itu tidak menyurutkan langkah mahasiswa UIN Ciputat itu untuk tetap bersuara menolak politik dinasti yang saat ini tengah ramai.


Terpopuler: Gagasan Anies Baswedan Libatkan Aktivis Lindungi Pekerja Migran, Mengapa Sri Mulyani Temui Megawati?

5 Februari 2024

Foto kombinasi (dari kiri) Calon presiden Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo menyapa awak media saat tiba di lokasi menghadiri Debat Kelima Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Minggu, 4 Januari 2024. Para capres tiba bersama pasangan dan bahkan mengajak anak mereka. ANTARA/Aprillio Akbar
Terpopuler: Gagasan Anies Baswedan Libatkan Aktivis Lindungi Pekerja Migran, Mengapa Sri Mulyani Temui Megawati?

Berita terpopuler: Gagasan Anies Baswedan melibatkan aktivis melindungi pekerja migraine, mengapa Sri Mulyani temui Megawati Soekarnoputri?