TEMPO.CO, Sirte - Kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menculik sekitar 20 pekerja media Rumah Sakit Ibn Sina di Sirte, Libya, pada Senin, 16 Maret 2015.
Menurut pihak rumah sakit, penculikan itu dilakukan oleh lebih dari 30 pria bersenjata dari ISIS. Selanjutnya, para korban yang bukan berasal dari Libya diangkut oleh sebuah bus menuju Ibu Kota Tripoli.
Para korban penculikan itu, tulis CNN, sebagian besar berasal dari Filipina. "Sisanya dari Ukraina, India, dan Serbia," ujar petugas rumah sakit yang enggan disebutkan namanya.
Dia menambahkan, mereka sangat yakin para pria bersenjata ISIS itu tidak menginginkan petugas rumah sakit meninggalkan kota sebab peran mereka masih dibutuhkan untuk memberikan pertolongan kepada mereka bila cedera.
Sementara itu, pemerintah Filipina, Selasa, 17 Maret 2015, membantah kabar yanag menyebutkan warganya diculik oleh ISIS. "Mereka tidak diculik dan berada di tempat aman temannya."
Kedutaan besar Filipina di Tripoli yang sempat menemui salah seorang perawat yang diwartakan diculik mengatakan, "Seluruh warga Filipina yang dikabarkan diculik dalam kondisi aman," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Filipina, Charles Jose.
"Kedutaan besar kami di Tripoli telah memverifikasi berita tersebut dan faktanya empat warrga Filipina yang dikabarkan diculik berada di tempat aman," kata Jose kepada wartawan.
CNN | ABC | CHOIRUL