TEMPO.CO, Paris - Supermarket Hyper Cacher milik orang Yahudi di Paris, yang dulu diserang teroris, kini dibuka kembali pada Minggu, 15 Maret 2015. Pembukaan itu dilakukan untuk "menunjukkan bahwa kehidupan itu lebih kuat daripada kebarbaran," kata pejabat supermarket dan pejabat Kementerian Dalam Negeri Prancis.
"Inilah kami, kami buka lagi," kata manajer baru supermarket itu, Laurent Mimoun, kepada media setempat, sambil mengenakan kipa (topi khas Yahudi) hitam dan masuk ke dalam supermarket, yang sepenuhnya telah diperbaiki dan tak meninggalkan jejak kerusuhan.
Amedy Coulibaly, pria bersenjata yang diduga berkaitan dengan Negara Islam Irak dan al-Syam (ISIS), menyerang toko swalayan itu pada 9 Januari 2015. Empat orang Yahudi tewas ditembak dalam serangan itu.
Coulibaly diduga juga berhubungan dengan serangan terhadap kantor majalah Charlie Hebdo pada Januari 2015.
Menteri Dalam Negeri Bernard Cazeneuve hadir dalam upacara pembukaan supermarket itu, yang dijaga ketat aparat kepolisian.
"Anda bisa melihat tata letak (supermarket). Anda juga menyaksikan kesulitan petugas melakukan serangan (terhadap teroris)," kata Cazeneuve setelah mengunjungi tempat penyerangan, termasuk ruang pendingin, tempat sejumlah sandera ditahan. Di ruangan itulah seorang bayi disembunyikan dari keberingasan Coulibaly.
AL ARABIYA | CHOIRUL