TEMPO.CO, Langkawi - Empat pilot anggota Tim Aerobatik Jupiter dari TNI Angkatan Udara yang terlibat dalam tabrakan menjelang pameran Langkawi International Maritime & Aerospace Exhibition (LIMA) I, Minggu, 14 Maret 2015, hanya cedera ringan. Musibah terjadi ketika tim yang beranggotakan enam pesawat jenis KT-1B itu sedang melintasi ruang udara di lokasi pameran.
Dua di antara pesawat itu bergesekan di udara dan terempas ke Bumi pada pukul 14.04 waktu setempat. Detik-detik ketika kedua pesawat tersebut bertabrakan terungkap dari pejabat setempat. Juru bicara pameran, sekaligus Ketua Tim Kesehatan LIMA, Abu Hassan Asaari Abdullah, mengatakan, semua pilot sempat melentingkan diri keluar dari kokpit pesawat sebelum pesawat tersebut terempas ke Bumi.
"Ketika sedang melakukan latihan terjadi senggolan dan geseran antara dua pesawat sebelum terhempas. Alhamdullilah, semua pilot sempat melentingkan diri dari kokpit pesawat dan tidak mengalami cidera serius," kata Abu Hasan di Bandara Internasional Langkawi, Negara Bagian Kedah, Malaysia, Minggu, 14 Maret 2015.
Saat melenting dari kokpit pesawat, pilot ditolak keluar bersama kursi yang mereka duduki selama penerbangan sebelum payung terjun dikembangkan. Menurut Abu Hasan, semua pilot tidak sadarkan diri beberapa saat selepas melayang di udara akibat dari tolakan "anti gravitasi" dengan daya kekuatan 11 hingga 12 G.
Abu Hasan, yang juga Kepala Unit Darurat dan Trauma Rumah Sakit Kuala Lumpur, mengatakan, selepas pemeriksaan dan rawatan susulan setibanya di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Langkawi, keempat pilot diyakini cedera ringan. Namun, pihak rumah sakit akan merawat semua korban terlebih dulu untuk pemeriksaan psikologi. "Mereka mengalami cidera psikologis selain ciderafisik," ucapnya.