TEMPO.CO , Florida -- Polisi tengah menyelidiki komunitas spiritual yang menjadwalkan pesta tujuh hari per minggu, mempromosikan penyalahgunaan alkohol, dan menawarkan kaus dengan pesan-pesan mesum, di Life Centre, Florida, Amerika Serikat.
Inspektur Kepala Bay County, Frank McKeithen, menulis di Facebook pada awal pekan ini bahwa Pendeta Markus Bishop "mengkonversi" gerejanya menjadi klub malam dan membeli ATM hijau terang sehingga orang yang bersenang-senang bisa mengakses uang tunai untuk "tamasya cinta" mereka.
Seorang saksi polisi pun memberi keterangan yang mendukung pernyataan tersebut. Kepala polisi setempat Drew Whitman mengatakan ia sudah sering mengunjungi klub malam itu dan bagi dia, The Life Center bukanlah gereja.
Kampanye dan promosi serta undangan untuk menghadiri pesta tersebut dapat ditemukan di situs Spring Break Amnesia. "Menyenangkan, lingkungan yang aman, menyediakan pesta melukis telanjang, pesta tidur di hari Minggu dengan wanita terseksi di pantai. "Aku benci hidup dengan kesadaran," demikianlah isi ajakan mereka, lapor Panama City News Herald.
Bahkan, ketika situs Spring Break Amnesia diluncurkan pada Selasa lalu, di dalamnya terdapat pesan berikut: "Tabernakel adalah sebuah komunitas yang tidak melayani alkohol dan melarang obat-obatan terlarang bagi kaum selama liburan musim semi pada malam hari untuk berinteraksi satu sama lain dengan cara yang menyenangkan dan aman bagi lingkungan hingga pukul 05.00 pagi."
Namun penegak hukum lokal tidak mau tahu. Bahkan, jika keadaan gereja menjadi semakin buruk, mereka takut kehilangan pendapatan pajak dan pungutan dari tempat tersebut karena gereja telah bebas pajak selama bertahun-tahun. Karena gereja diyakini digunakan hanya untuk kegiatan gereja, serta tidak memiliki lisensi atau izin alkohol.
McKeithen mengatakan itu adalah tamparan telak di muka pembayar pajak dan penegakan hukum. "Mereka mencoba untuk melemahkan hukum, dan mereka menggunakan gereja untuk memenuhi keinginan mereka," katanya.
NEWS.COM.AU | MECHOS DE LAROCHA