TEMPO.CO, Jenewa - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan virus ebola yang merebak di Afrika Barat telah menimbulkan korban jiwa lebih dari 10 ribu.
“WHO telah mengkonfirmasi bahwa korban tewas akibat virus ebola di negara Guinea, Liberia, dan Sierra Leone mencapai 10.004 orang,” bunyi laporan WHO, seperti dilansir Al Jazeera, Jumat, 13 Maret 2015.
Jumlah tersebut terhitung sejak wabah virus ebola mulai merebak di Afrika Barat pada Maret 2014. Sepanjang itu pula, di tiga negara tersebut Leone tercatat ada 24.350 kasus ebola. Angka kematian akibat ebola juga tercatat ada 6 orang di Mali, 1 orang di Amerika Serikat, dan 8 orang di Nigeria.
Alfred Palo Conteh, Kepala Pusat Respons Ebola Nasional, mengatakan titik virus ebola baru dalam beberapa tahun terakhir muncul di Kota Cabala, sebelah timur ibu kota Sierra Leone, Freetown.
“Peningkatan infeksi penyakit menular ini disebabkan oleh kurangnya kehati-hatian masyarakat di daerah padat penduduk,” ujar Conteh.
Meskipun begitu, negara-negara di Afrika Barat telah membuat kemajuan signifikan dalam memerangi ebola beberapa bulan terakhir yang berdampak pada melambatnya penyebaran virus. Contohnya Liberia. Enam bulan lalu, Liberia mencatat ada lebih dari 9.000 kasus ebola dengan 4.000 kematian. Namun kini kasus baru ebola dilaporkan hanya ada 300.
Petugas kesehatan adalah orang yang berisiko tinggi terkena virus tersebut karena melakukan kontak langsung dengan pasien yang terinfeksi. Sejak wabah meluas, tercatat 840 tenaga kesehatan positif terinfeksi ebola di Afrika Barat. Dari jumlah kasus itu, korban tewas mencapai 491.
AL JAZEERA | THE GUARDIAN | ROSALINA