TEMPO.CO, London - Aparat penegak hukum Swedia menawarkan pada pendiri Wikileaks, Julian Assange, untuk memberikan keterangan atas kasusnya di London. Pasalnya, kewenangan penuntutan pidana akan segera kadaluwarsa (statute of limitations) pada Agustus 2015.
Ia menghadapi tuduhan kekerasan seksual yang dilakukan atas dua wanita pada tahun 2010. Pria yang kini berlindung di Kedutaan Besar Equador di London sejak 2012 ini sebelumnya telah menyangkal semua tuduhan itu. Assange meyakini, kasusnya hanya rekayasa agar dirinya bisa diekstradisi ke Amerika Serikat untuk menghadapi tuduhan karena menerbitkan file rahasia dan informasi sensitif melalui situs Wikileaks.
Kejaksaan Swedia yang sebelumnya menolak untuk melakukan perjalanan ke London mengubah pendirian. "Sekarang waktu adalah esensinya," kata Marrianne, jaksa yang menangani kasus aAssange.
Pengacara Assange Per Samuelson mengatakan kliennya menyambut baik langkah ini. Pada The Associated Press ia menyatakan inilah yang pihaknya minta selama lebih dari empat tahun ini. "Assange ingin segera dimintai keterangan, sehingga dia bisa segera bebas," katanya.
Assange menyatakan waktu yang dihabiskan demi menghindari ekstradisi dalam dinding kedutaan telah merusak kesehatannya. "Dengan tidak mendapatkan sinar matahari, adalah wajar bagi setiap orang yang sehat untuk menemukan diri mereka dengan kesulitan tertentu," katanya tahun lalu.
AP | INDAH P.