TEMPO.CO, Jakarta -Sejarah dunia hari ini, 13 Maret. Pada 2006, bekas Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic diotopsi. Tindakan itu dilakukan setelah Milosevic ditemukan tewas di tempat tidurnya di dalam sel Mahkamah Kejahatan Internasional di Den Haag. Dokter Belanda melakukan otopsi jasad jagal dari Balkan itu di Institut Forensik Belanda di Den Haag. Kejadian lainnya:
1921: Mongolia memproklamasikan diri sebagai negara monarki setelah dijajah Cina sejak 1919. Bala tentara Nicolaus von Ungern-Sternberg yang mendapat julukan Baron Hitam berhasil memukul mundur pasukan Cina. Ungern-Sternberg yang disebut-sebut sebagai titisan Genghis Khan menjadi pemimpin pertama Mongolia
1933: Bank-bank di Amerika Serikat kembali beroperasi setelah Presiden Franklin D. Roosevelt mengeluarkan mandat "liburan bank" menyusul terjadinya Depresi Berat Perekonomian (Great Depression) atau Zaman Malaise. Depresi ekonomi terjadi pada 24 Oktober 1929, ditandai dengan peristiwa jatuhnya indeks bursa saham New York (Selasa Kelabu) dan mencapai puncak pada 29 Oktober 1929. Depresi ini menghancurkan
perekonomian negara industri maupun negara berkembang.
13 Maret 1996: Presiden Clinton dan para pemimpin dunia lainnya menyelenggarakan "KTT Membawa Damai" di Sharm el-Sheikh, Mesir, untuk menopang proses perdamaian di tengah terjadinya serangan mematikan oleh milisi Palestina terhadap Israel.
2002: Dua partai pendukung pemerintahan Israel pimpinan Perdana Menteri Ariel Sharon menarik dukungan. Kedua partai itu, Israel Beitenou, partai imigran Rusia yang memiliki empat kursi di parlemen, dan National Unity, yang memiliki tiga kursi. Kedua partai itu kecewa Sharon membebaskan Yasser Arafat dari tahanan rumah.
2007: Bekas pemimpin Kerajaan Kamboja, Pangeran Ranariddh, diganjar hukuman penjara 18 bulan dalam pengadilan in absentia atas kasus penjualan ilegal markas besar partai politiknya. Ranariddh juga harus membayar US$ 150 ribu (Rp 1,37 miliar) kepada Partai Funcinpec. Pada bulan Oktober 2007, sepupu Raja Kamboja Norodom Sihamoni itu dipecat dari jabatan ketua partai.
2010: Bekas Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra tiba di Montenegro. Kunjungan itu merupakan pelarian Thaksin. Sebelumnya ia pergi ke Berlin, Jerman, setelah meninggalkan Dubai, Uni Emirat Arab. Ia kemudian melanjutkan perjalanan dari Berlin ke Montenegro. Akhirnya Thaksin menjadi warga negara Montenegro.
EVAN/PDAT Sumber Diolah Tempo