TEMPO.CO, Yaounde -Sekelompok anak-anak yang diselamatkan dari Boko Haram dilaporkan tidak tidak dapat mengingat nama mereka sendiri ataupun dari mana mereka berasal. seperti diolansir Time, Selasa 10 Maret 2015, menurut seorang pejabat LSM yang mengunjungi panti asuhan Yaounde Kamerun di mana mereka sedang ditempatkan.
"Mereka telah kehilangan kontak dengan orang tua mereka," kata Christopher Fomunyoh, Direktur National Democratic Institute yang berbasis di AS.
"Mereka telah kehilangan kontak dengan orang-orang di desa-desa mereka, mereka tidak mampu menjelaskan apapun yang dapat membantu melacak hubungan mereka, mereka bahkan tidak bisa memberitahu siapa nama mereka." ujarnya lagi.
Fomunyoh mengatakan bahwa anak-anak tersebut berusia antara 5 tahun sampai 18 tahun, mereka tidak dapat berbicara bahasa Inggris, Perancis ataupun bahasa lokal lainnya.
Dia menambahkan anak-anak Boko Haram telah menghabiskan waktu begitu lama dengan penculiknya, yang diindoktrinasi dalam ideologi jihad, sehingga mereka telah kehilangan jejak tentang siapa mereka.
80 anak tersebut diselamatkan pada bulan November tahun 2014 dari kamp Boko Haram di Kamerun.
Pasukan keamanan menyelamatkan anak-anak dari sekolah Quran di mana mereka dipaksa untuk belajar ideologi jihad oleh Boko Haram, yang berusaha untuk mendirikan negara Islam garis keras di Nigeria Utara.
Sementara itu, diduga serangan Boko Haram pada hari Selasa menewaskan sedikitnya enam orang di sebuah pasar di kota Nigeria utara Maiduguri.
Bom bunuh diri dilaporkan dilakukan oleh seorang wanita paruh baya.
YON DEMA | TIME