TEMPO.CO, Hong Kong - Tahun lalu adalah tahun paling aman dalam sejarah penerbangan komersial, meskipun terjadi dua kecelakaan yang melibatkan pesawat Malaysia Airlines. Menurut Asosiasi Transportasi Udara Internasional (International Air Transport Association /IATA), jumlah kecelakaan fatal dibandingkan dengan jumlah penerbangan secara keseluruhan mencapai rekor terendah tahun lalu.
"Maskapai makin menunjukkan kinerja bagus dari sisi keamanan," kata Tony Tyler, pimpinan IATA, dalam sebuah pernyataan di Hong Kong.
IATA, yang mewakili sekitar 250 penerbangan, mengatakan dalam sebuah laporan keamanan tahunan bahwa terdapat 12 kecelakaan fatal pada tahun 2014 dengan 641 kematian. Angka ini lebih rendah dari periode lima tahunan antara tahun 2009-2013 yang mencapai 19 kecelakaan fatal dengan 517 kematian per tahun.
Jika dijabarkan dalam angka kecelakaan, hull-loss per satu juta penerbangan adalah 0,23, atau setara dengan satu untuk setiap 4,4 penerbangan. Hull-loss adalah kecelakaan di mana pesawat yang terlibat kecelakaan tidak dapat atau tidak ekonomis untuk diperbaiki. Pada 2013 hull-loss mencapai 0,41 dan dalam lima tahun adalah 0,58 per sejuta penerbangan.
Tidak termasuk dalam statistik IATA 2014 adalah Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17, yang ditembak jatuh oleh rudal pemberontak di Ukraina pada Juni tahun lalu yang tidak diklasifikasikan sebagai kecelakaan. Semua penumpang di dalamnya berjumlah 298 orang dinyatakan tewas.
Namun bagaimanapun, diakui Tyler, ada hal yang mengganjal terkait keamanan penerbangan pada 2014, antara lain dengan hilangnya pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada tanggal 8 Maret 2014. Pesawat yang mengangkut 239 penumpang dan awak ini belum ditemukan hingga saat ini dan menjadi salah satu misteri terbesar dalam sejarah penerbangan.
Terkait hal ini, Badan Penerbangan Sipil Internasional (The International Civil Aviation Organization /ICAO), sebuah badan PBB yang mengatur penerbangan global, mengusulkan agar pesawat komersial melaporkan posisi mereka setiap 15 menit, bukan 30-40 menit seperti saat ini. Namun banyak maskapai menolak usulan ini.
REUTERS | INDAH P.