TEMPO.CO, Jakarta - Venezuela akan mulai meng-instal sekitar 20 ribu scanner sidik jari di supermarket di seluruh negeri sebagai langkah preventif terhadap upaya penimbunan bahan makanan dan obat-obatan.
Presiden Venezuela Nicolas Maduro mengatakan sistem penjatahan akan mengurangi penimbunan makanan dan panjangnya antrean pembeli.
Selama setahun terakhir telah terjadi antrean panjang di supermarket akibat kekurangan bahan pokok. Maduro mengatakan kekurangan yang terjadi karena adanya manipulasi pasokan makanan dan harga.
Bulan lalu pemilik beberapa supermarket dan toko obat ditangkap karena diduga secara sengaja menciptakan antrean panjang dengan tidak membuka cukup loket belanja. Maduro juga menuduh penyelundup makanan Kolombia memorong barang-barang dengan harga murah di supermarket yang dikelola negara di sepanjang perbatasan.
Pekan lalu menteri-menteri yang berada di kawasan Amerika Selatan mengatakan akan membantu Venezuela mengatasi masalah tersebut.
Kurangnya makanan pokok dan obat-obatan telah memberikan kontribusi besar terhadap ketidakpuasan yang sering berakhir dengan demonstrasi dan kerusuhan anti-pemerintah .
Krisis ekonomi tersebut disebabkan oleh penurunan harga minyak dunia. Sebagai salah satu negara pengekspor minyak, jatuhnya harga minyak ke hampir setengah harga awal sejak November mengakibatkan nilai tukar mata uang Venezuela melemah dan berkurangnya pasokan dolar dalam negeri untuk membeli makanan impor.
BBC NEWS | MECHOS DE LAROCHA