TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Baterai dari sinyal pandu lokasi bawah air atau locator beacon Flight Data Recorder pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 telah habis masa berlakunya lebih dari setahun sebelum pesawat itu hilang. Hal ini menyebabkan pencarian di laut mengalami kendala.
Pesawat, yang sedang melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing, itu hilang dengan 239 orang di dalamnya pada 8 Maret 2014. Pencarian besar-besaran di Samudra Hindia sejauh ini tak membuahkan hasil.
Kedaluwarsanya baterai ini adalah salah satu dari laporan investigasi terbaru hilangnya MH370 setebal 584 halaman. Dalam laporan itu juga dituliskan kondisi pilot saat menerbangkan pesawat.
Arti penting dari baterai kedaluwarsa itu tidak disebutkan dalam laporan, kecuali menunjukkan bahwa pencari akan memiliki peluang lebih kecil untuk menemukan pesawat. Bahkan, andai pun tim pencari sudah dekat dengan lokasi pesawat, tanpa adanya sinyal Emergency Locator Beacon Aircraft (ELBA), keberadaan pesawat akan tetap sulit ditemukan.
Laporan itu menyatakan tujuan tunggal dari penyelidikan adalah pencegahan kecelakaan atau insiden yang sama pada masa depan. "Bukan tujuan untuk membagi kewajiban atau menyalahkan salah satu pihak," demikian tertulis dalam laporan itu.
Sementara baterai pada Flight Data Recorder habis, dalam laporan itu disebutkan bahwa baterai pada beacon locator dari perekam suara kokpit atau kotak hitam masih berfungsi. Dua instrumen ini penting dalam kecelakaan pesawat. Sebab, alat ini merekam percakapan kokpit dan data penerbangan pada detik-detik menjelang akhir penerbangan.
Dalam investigasi ini, kondisi fisik dan mental pilot Zaharie Ahmad Shah juga diperiksa. Laporan ini menyebutkan ia tidak memiliki riwayat apatis, kecemasan, atau mudah marah. "Tidak ada perubahan signifikan dalam gaya hidupnya, konflik interpersonal, atau tekanan keluarga," demikian pernyataan dalam laporan itu.
Pada laporan itu juga tertulis ia “tidak memiliki tanda-tanda perilaku isolasi sosial, perubahan dalam kebiasaan atau kepentingan, pengabaian diri, serta penyalahgunaan obat atau alkohol. Pemeriksaan keuangan juga menunjukkan tak ada yang abnormal terkait dengan pendapatan kotor bulanan dan pola belanja. Dikatakan dalam laporan itu, pilot memiliki beberapa rekening bank dan dua rekening investasi lainnya, serta asuransi jiwa.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengatakan ia masih berharap pesawat akan ditemukan. "Kurangnya jawaban dan bukti definitif mempersulit pencarian," katanya.
AP | INDAH P.