TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Kota Bandung saat ini tengah gencar memperbaiki infrastruktur guna persiapan menjelang Konferensi Asia Afrika yang akan berlangsung pada 24 April 2015 mendatang. Namun, ada satu bangunan bersejarah di Kota Bandung yang luput dari renovasi.
Bangunan itu adalah situs eks-Lembaga Pemasyarakatan Banceuy. Gedung ini merupakan tempat penahanan presiden pertama Indonesia, Soekarno. Proklamator Indonesia ini dijebloskan ke penjara oleh pemerintah Hindia Belanda setelah berdemo di Bandung sebelum kemerdekaan.
Pengurus situs, Achmad, mengatakan bahwa kondisi bangunan tidak terurus. Padahal, situs itu merupakan saksi bisu bagaimana Indonesia awalnya terbentuk dari imajinasi hingga kini kokoh menjadi sebuah negara yang berdaulat dan diakui oleh dunia.
"Sampai saat ini belum ada instruksi dari pemerintah setempat untuk memperbaiki situs ini. Minimal dicat agar kelihatan lebih bersih dan tidak kumuh seperti sekarang ini," ujar Achmad kepada Tempo, Sabtu, 7 Maret 2015.
Padahal, tutur Achmad, situs itu kerap dikunjungi turis asing. "Turis asing yang berkunjung ke sini, kan, suka tanya-tanya tentang situs ini. Namun, melihat kondisinya, turis itu hanya menggeleng-gelengkan kepala," katanya.
Bagi Achmad, situs eks-LP Banceuy merupakan yang paling bersejarah. “Bagaimana tidak, awalnya Soekarno menggugat ke kolonial Hindia Belanda itu di sini sampai dia ditangkap dan dijebloskan ke penjara juga di sini," kata Achmad.
Menurut Achmad, setiap ada peringatan Konferensi Asia Afrika, biasanya perwakilan negara yang mengikuti KAA selalu berkunjung untuk melihat situs itu. "Seperti dari Taiwan, Jepang dan yang lainnya suka ke sini," ujar dia.
Pantauan Tempo, keberadaan situs bekas penjara Soekarno itu tampak tidak terawat. Jalan menuju lokasi situs pun sudah rusak. Tidak ada petunjuk yang menandai adanya penjara bekas Soekarno ditahan dulu. Hanya ada penanda bertuliskan "Situs Sejarah Eks LP Banceuy Bandung".
Sekretaris Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung Didi Ruswandi menyatakan saat ini fokus instansinya hanya memperbaiki jalan dan trotoar yang telah direncanakan sebelumnya untuk direnovasi. "Untuk jalan yang menuju situs itu, belum ada rencana untuk diperbaiki karena tidak termasuk dalam proyek jelang persiapan KAA," kata dia.
AMINUDIN