Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Tangkap Tersangka Pembunuh Tokoh Oposisi

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Warga membawa poster mendiang Boris Nemtsov bertuliskan
Warga membawa poster mendiang Boris Nemtsov bertuliskan "Peluru itu untuk kita semua, pahlawan tidak akan mati dalam aksi di Kremlin, Moskow, 1 Maret 2015. AP/Pavel Golovkin
Iklan

TEMPO.COMoskow - Aparat keamanan Rusia menangkap dua tersangka pembunuh politisi oposisi Boris Nemtsov, Sabtu, 7 Maret 2015. Nemtsov, oposisi yang kerap mengkritik keras Presiden Vladimir Putin, ditembak dari belakang sebanyak empat kali saat berjalan pulang di  sebuah jembatan dekat Kremlin pada Jumat, 27 Februari malam lalu.
 
"Saya ingin memberitahukan bahwa kerja yang dilakukan selama ini menghasilkan dua tersangka yang ditahan hari ini. Mereka adalah Anzor Gubashev dan Zaur Dadayev,” kata Direktur Federal Security Service (FSB), Alexander Bortnikov di jaringan televisi nasional Rusia, Channel One.

Bortnikov tidak memberikan gambaran detail penangkapan kedua tersangka. Dia hanya menjelaskan bahwa penyelidikan masih terus berlangsung. Kantor berita Rusia, RIA Novosti mengutip pernyataan Bornikov bahwa keduanya berasal dari Kaukasus.

Adapun rekan dekat Nemtsov, Ilya Yashin, menanggapi kabar penangkapan tersebut dengan hati-hati. Dia mengkhawatirkan para tersangka hanyalah ‘kambing hitam’ dan menuntut aparat  untuk menemukan serta mengadili dalang pembunuhan.  “Jika semuanya berakhir dengan penahanan ‘kambing hitam’, terlepas dari apakah mereka benar-benar pembunuh atau bukan, tidak disangsikan lagi, praktek pembunuhan politik akan terus terjadi,” kata Yashin seperti dilansir Reuters.

Orang-orang dari Kaukasus Utara kerap  jadikan tersangka dalam pembunuhan yang menonjol di Rusia, termasuk pembunuhan Anna Politkovskaya, wartawan yang kritis terhadap Kremlin pada 2006. Juga warga negara Amerika Serikat, wartawan Majalah Forbes edisi Rusia, Paul Klebnikov pada 2004.

Pihak oposisi menuding Putin bertanggung jawab atas pembunuhan deputi perdana menteri di era Presiden Boris Yeltsin itu.

Rabu lalu, Presiden Putin mengakui bahwa pembunuhan Nemtsov  berlatar belakang politik dan menyatakan kasus tersebut telah mempermalukan Rusia. Dalam pertemuan di Kementerian Dalam  Negeri yang ditayangkan jaringan televisi nasional, Putin menegaskan Rusia harus terbebas dari kejahatan-kejahatan yang banyak disorot termasuk yang bermotif politik.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nemtsov sendiri, beberapa pekan sebelum kematiannya, menyatakan takut dibunuh oleh Putin. Hal ini terutama karena Nemtsov yakin akan keterlibatan Putin dalam perang di Ukraina. ” Saya takut Putin akan membunuh saya. Saya yakin dia adalah salah seorang yang memicu perang di Ukraina,” kata Nemtsov kepada situs berita Rusia, Sobesednik yang dikutip VOA, Sabtu.

Putri Nemtsov, Zhanna Nemtsova, yang tinggal di Jerman menyatakan Presiden Rusia harus bertanggung jawab secara politik atas pembunuhan ayahnya.

Kematian Nemtsov menuai reaksi dari sejumlah pemimpin dunia. Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengutuk pembunuhan Nemtsov, yang disebutnya “jembatan” antara Ukraina dan Rusia. Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyebut pembunuhan tersebut brutal dan menyatakan Rusia harus segera menggelar penyelidikan yang imparsial.  Adapun Presiden Prancis Francois Hollande menyatakan kemarahan atas kematian Nemtsov yang disebutnya sebagai ‘pembela demokrasi’.

Aksi anti-Putin yang sedianya dipimpin Nemstov di Moskow Ahad lalu, berubah menjadi aksi perkabungan dan dihadiri ribuan orang.  Dia telah dimakamkan di Moskow, Selasa lalu. Pemakaman itu dihadiri para diplomat Eropa dan kalangan politisi.

BBC | REUTERS | CNN | VOA | NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Sejumlah warga pro-Rusia merayakan kemenangan di Lenin Square, Simferopol, Ukraina (16/3). Kembang api meledak dan bendera Rusia berkibar di atas kerumunan gembira Minggu setelah warga di Crimea secara aklamasi untuk lepas dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia. AP/Ivan Sekretarev
Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.


Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Dua kapal serbu amfibi pesanan Rusia, Sevastopol (kiri) dan Vladivostok bersandar di pelabuhan Saint-Nazaire, Prancis, 20 Desember 2014. Prancis belum mengirim kapal kelas Mistral tersebut karena tekanan dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO. JEAN-SEBASTIEN EVRARD/AFP/Getty Images
Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.


ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

Rosatom. rosatom.ru
ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..


Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Dmitry Bakshaev dan istrinya Natalia Baksheeva mengaku telah membantai dan memakan setidaknya 30 orang yang telah dibunuhnya. thesun.co.uk
Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.


Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan preisden Rusia, Vladimir Putin, pada KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. AP/Evan Vucci
Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik


Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan preisden Rusia, Vladimir Putin, pada KTT G20 di Hamburg, Jerman, 7 Juli 2017. AP/Evan Vucci
Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.


Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Mirgayas Shirinsky. arabnews.com
Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum


Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Presiden Rusia Vladimir Putin bersantai setelah memancing, saat berlibur di wilayah Siberian Tyva. Foto ini dirilis oleh biro pers Kremlin, pada 5 Agustus 2017. Alexei Nikolsky, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP
Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.


Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Presiden Suriah, Bashar al-Assad berkeliling saat berkunjung ke pangkalan udara Rusia di Hmeymim, Suriah, 27 Juni 2017. SANA/Handout via REUTERS
Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.


Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Seekor kucing bernama Muska dan bayi landak. instagram.com
Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.