TEMPO.CO, Kiev - Satu-satunya saksi mata pembunuhan tokoh oposisi utama Rusia, Boris Nemtsov, menerima ancaman pembunuhan sekembalinya dia ke rumah keluarganya di Ukraina.
Kantor Kejaksaan Agung di Kyiv, Jumat, 7 Maret 2015, dalam sebuah pernyataan mengatakan, Anna Duritskaya, model berusia 23 tahun, menyaksikan langsung pembunuhan tersebut ketika dia berjalam bersama Nemtsov. "Dia membutuhkan perlindungan."
Sebelum diizinkan kembali ke negaranya, petugas kepolisian Rusia sempat menahan Duritskaya selama beberapa hari untuk dimintai keterangan mengenai isiden pembunuhan Nemtsov.
Menanggapi kasus pembunuhan tersebut, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa kasus pembunuhan pengritik pemerintah itu telah mencoreng muka Rusia, meskipun ada kemajuan sedikit dalam mengungkap insiden penembakan di Moskow pekan lalu.
Dalam edisi eksklusif, Jumat, 7 Maret 2015, kantor berita Reuters menulis, sehari sebelum Nemtsov dihabisi nyawanya di jalan, dia dan pembantu dekatnya Olga Shorina membicarkan masalah investigasi yang sensitif yakni persiapan Moskow memberikan bantuan kepada sparatis di timur Ukraina.
Baca Juga:
Untuk membicarakan masalah yang dianggap sensitif dan takut disadap oleh intelijen negara, Nemtsov memilih menulis. "Beberapa pasukan terjun payung dari Ivanovo telah mendapati saya. Sebanyak 17 orang tewas terbunuh, mereka tidak memberinya uang tetapi untuk saat ini mereka takut berbicara," tulis Shorima sebagaimana ditunjukkan kepada Reuters.
"Dia tidak menginginkan sesuatu mengenai kasus ini. Di tidak ingin berbicara keras oleh karena itu dia menuliskannya untukku," kata Shorima. Namun demikian, informasi ini belum bisa dikonfirmasi kepada pihak independen.
Saat ini Badan Keamanan Federal (FSB) Rusia menahan dua orang pria yang diduga kuat menjadi pelaku pembunuhan Nemtsov. Keduanya adalah Anzor Gubashev dan Zaur Dadayev. "Dua orang itu kami tahan untuk dimintai keterangan," kata Alexander Bortnikov kepada jaringan televisi nasional Rusia, Sabtu, 7 Maret 2015. Dia menambahkan, kedua tersangka berasal dari Kaukasus.
Insiden pembunuhan yang belangsung bulan lalu terhadap politisi liberal itu sangat mengejutkan Rusia. Bekas wakil perdana menteri berusia 55 tahun itu tewas ditembak di bagian belakang badannya empat kali pada malam 27 Februari 2015 ketika sedang berjalan di trotoar bersama dengan pacarnya. Dia dimakamkan di Moskow pada Selasa, 3 Maret 2015.
"Pengumuman tentang penyelidikan terhadap pelaku pembunuhan secara nasional melalui media televisi oleh Kepala FSB meupakan pertana Kremlin ingin menangani masalah ini secara serius," kata wartawan BBC, Sarah Rainsford, dari Moskow.
CBC | BBC | CHOIRUL