TEMPO.CO, Bagdad - Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali menghancurkan kekayaan budaya dunia. Kali ini mereka meratakan kota Asiria kuno, Namrud, di Irak Utara. Menurut Iraqiya TV, yang mengutip Departemen Purbakala dan Pariwisata Irak, tingkat kerusakannya belum terungkap.
Nimrud adalah sebuah kota di Kerajaan Asyur yang berkembang tahun 900-612 Sebelum Masehi. Situs arkeologi ini terletak di sebelah selatan Kota Mosul di Irak utara.
Penghancuran Nimrud dilakukan seminggu setelah beredar video yang menunjukkan milisi ISIS menggunakan palu untuk menghancurkan patung batu dan artefak yang usianya berabad-abad di Museum Mosul. Di dalam museum ini tersimpan sedikitnya 173 koleksi sejarah kuno.
Nimrud dan Nineveh, yang lokasinya berdekatan, adalah situs di mana dua Raja Asyur, Sanherib (704-681 SM) dan Ashurnasirpal II (883-859 SM), mencatat kampanye militer yang sukses di dinding istana mereka. Menurut Monuments Fund, sebuah kelompok yang berdedikasi untuk melestarikan tempat paling berharga di dunia, relief dalam istana itu terlihat hidup dengan detail topografi dan etnografinya.
"Istana-istana Sanherib di Niniwe dan Ashurnasirpal II di Nimrud adalah sisa-sisa dari ketinggian politik, seni, dan budaya dari Kekaisaran Asyur," demikian pernyataan lembaga ini.
Situs Encyclopedia Britannica menyebutkan Raja Ashurnasirpal II menjadikan Nimrud sebagai ibu kota kerajaan dan ibu kota militer Asyur. Bangunan di Nimrud dengan ukiran khas sebagian besar dibuat pada abad ke-9 dan ke-8 Sebelum Masehi.
ISIS telah menghancurkan banyak peninggalan bersejarah di Irak. Mereka juga meledakkan beberapa tempat suci, antara lain makam Nabi Yunus.
IRAQIYA | INDAH P.