TEMPO.CO, Cape Town - Orok itu dipanggil Zephany Nurse, bukan nama sesungguhnya gadis Afrika Selatan yang kini menempuh pendidikan SMA itu. Zephany artinya "disembunyikan Tuhan". Nama tersebut dirasa cocok bagi gadis yang diduga diculik saat dia lahir ke dunia 17 tahun lalu dan belakangan ditemukan kembali secara kebetulan.
Hampir semua petugas kepolisian Afrika Selatan bungkam ketika kasus ini merebak. Namun, setelah gadis itu ditemukan, juru bicara kepolisian, Andre Traut, tampil di depan media. Dia membenarkan bahwa mereka telah menahan seorang perempuan pekan lalu karena berpura-pura mengaku sebagai ibu kandung gadis tersebut.
Zephany baru berusia 3 hari kala diculik saat tidur bersama ibunya di Groote Schuur Hospital di Cape Town pada April 1997. Dia sekarang berusia 17 tahun dan menempuh pendidikan akhir di sebuah SMA.
Sejumlah media lokal di Afrika Selatan melaporkan fakta yang tidak bisa dipungkiri bahwa orang tua biologis Zephany adalah Celeste dan Morne Nurse. "Ada kesamaan DNA antara Zephany dan kedua orang tuanya," tulis kantor berita independen South African Press Association.
Pelaku penculikan adalah perempuan 50 tahun. Dia akan dimintai pertanggungjawaban di meja hijau pada Jumat, 6 Maret 2015. Menurut kuasa hukum terdakwa, Llewellyn Curlewis, kepada The Times, "Faktor yang meringankan harus dipertimbangkan hakim karena kenyataannya gadis tersebut tidak dirugikan dalam kasus penculikan itu." Meski demikian, kasus penculikan ini dianggap serius sehingga hakim akan menunjukkan bahwa kejahatan ini tidak bisa ditoleransi.
Identitas Zephany ditemukan tidak sengaja oleh ayahnya, Morne, setelah dia menjadi sahabat dekat anak perempuan Morne, Cassidy Nurse. Secara kebetulan, Zephany mengikuti kelas matrikulasi bersama Cassidy di sekolah yang sama. Cassidy duduk di kelas VIII.
Sebulan kemudian, kedua gadis ini kian akrab setelah sejumlah teman mengatakan bahwa mereka memiliki kemiripan. Selanjutnya Morne dan Celeste mengundang Zephany ngopi di sebuah kedai sekaligus merayakan hari ulang tahun Zephany. Kesempatan itu digunakan Morne untuk menghubungi polisi. Kemudian aparat melakukan tes DNA, yang hasilnya menyebutkan bahwa dia adalah orok yang hilang 17 tahun silam.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh masyarakat yang memberikan dukungan dan doa sehingga saya bisa berkumpul kembali bersama keluarga setelah hilang selama 17 tahun," ucap Zhepany.
CNN | IOL | CHOIRUL