TEMPO.CO, Tehran - Hanya sedikit pejabat di Iran yang memiliki akun di situs jejaring sosial Twitter. Salah satunya adalah Ayatullah Khamenei.
Pemimpin tertinggi Iran, yang memegang keputusan akhir kebijakan domestik dan internasional, itu bahkan banyak bercerita tentang dirinya di situs jejaring sosial tersebut. Dalam salah satu tweet-nya. Ia mengungkapkan dirinya sebagai seorang penggila buku, dengan menulis tagar #AvidReader di akhir posting-nya.
"Aku tidak pernah menonton bioskop dan pertunjukan seni," tulisnya. "Tapi soal puisi dan novel, aku bukan penggemar biasa #Books #AvidReader."
Pemimpin spiritual berusia 75 tahun ini juga mengungkapkan ketertarikannya atas literatur era-Uni Soviet. Mikhail Sholokhov dan Alexei Tolstoy, yang ia disebut sebagai "penulis andal", adalah favoritnya.
Soal Alexei Tolstoy, ia menuliskan catatan tersendiri. "Sampai 1925 dia adalah seorang anti-revolusioner," tulisnya. "Namun ia kemudian menggenggam #revolusi, dan kembali ke negaranya untuk menulis The Ordeal."
Selain membaca The Ordeal, ia juga mengaku membaca karya Sholokov, The Quiet Don. Ia menyebut karya Tolstoy lebih baik dalam menggambarkan revolusi.
Namun, dalam tweet-nya, Khamenei tak menyebut penulis dalam negeri kesayangannya. Menurut PEN International, sebuah asosiasi penulis, lebih dari 20 penulis saat ini ditahan di penjara-penjara Iran, demikian Guardian melaporkan.
GUARDIAN | INDAH P.