Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia Tawari Iran Rudal Anti-pesawat Antey-2500  

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Sebuah peluncur rudal taktis 'Tochka' melewati museum Negara Hermitage usai latihan parade militer Hari Kemenangan di Dvortsovaya (Istana) Square in St Petersburg, Rusia (7/5). (AP/Dmitry Lovetsky)
Sebuah peluncur rudal taktis 'Tochka' melewati museum Negara Hermitage usai latihan parade militer Hari Kemenangan di Dvortsovaya (Istana) Square in St Petersburg, Rusia (7/5). (AP/Dmitry Lovetsky)
Iklan

TEMPO.CO, London - Rusia dikabarkan telah menawari Iran sebuah rudal anti-pesawat Antey-2500, versi lebih canggih dari S-300. Kesepakatan ini, jika terealisasi, bisa berdampak pada pembicaraan nuklir antara Iran dengan enam negara besar dunia yang mendekati tenggat waktu bulan depan.

Sergei Chemezov, kepala perusahaan senjata milik Rusia, Rostec, seperti dikutip oleh kantor berita Tass, mengatakan pihaknya bersedia memasok Teheran dengan rudal Antey-2500 yang memiliki kemampuan mencegat dan menghancurkan rudal balistik dan rudal jelajah serta pesawat. Chemezov mengatakan Teheran sedang mempertimbangkan tawaran itu.

Jika penjualan berlanjut, rudal itu akan menjadi pertahanan yang signifikan terhadap serangan udara di masa depan yang ditujukan oleh negara asing terhadap fasilitas nuklir Iran. Secara teori, ini juga akan mengurangi tekanan terhadap Iran untuk mencapai kesepakatan dalam negosiasi nuklir.

Sebaliknya, jika pembicaraan gagal, kesepakatan rudal bisa meningkatkan tekanan dari Israel dan dari Amerika Serikat untuk melakukan aksi militer sebelum pengiriman senjata Rusia itu dilakukan dan membuat serangan udara terhadap negara yang dipimpin para Mullah itu makin berisiko dan kurang efektif.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang akan menyampaikan pidato di Kongres AS pekan depan diperkirakan akan mendesak pemerintah untuk mengambil langkah keras terhadap Iran.

Sebelumnya, Rusia punya kesepakatan untuk menjual sistem rudal permukaan ke udara S-300, versi di bawah Antey-2500. Penjualan itu dibatalkan pada 2010 setelah ada tekanan dari Israel dan AS kepada Moskow. Namun, sejak Vladimir Putin kembali ke kursi kepresidenan menggantikan Dmitry Medvedev, hubungan Moskow dengan Barat memburuk secara dramatis selama konflik Ukraina dan penurunan tajam harga minyak bersamaan dengan sanksi ekonomi Barat yang kian keras terhadap Rusia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kami menawarkan Antey-2500 bukan S-300. Mereka sedang memikirkannya. Belum ada keputusan yang dibuat, " kata Chemezov, seperti dikutip kantor berita Tass. "Saya tidak menyembunyikannya dan semua orang memahami hal ini, bahwa semakin banyak konflik, semakin mereka akan membeli senjata dari kami. Volume terus tumbuh meskipun ada sanksi (terhadap Rusia), terutama dari Amerika Latin dan Timur Tengah."

Di Jenewa, Senin, 23 Februari 2015, pembicaraan nuklir ditunda setelah serangkaian panjang pertemuan terbaru antara Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan kolega Iran-nya, Mohammad Javad Zarif. Negosiasi Iran dengan negara-negara besar dunia itu bertujuan menemukan formula dimana Iran menerima pembatasan pada program nuklirnya, terutama pengayaan uranium, untuk beberapa tahun dengan imbalan diringankannya sanksi terhadap negara itu.

Rencana penjualan rudal tampaknya telah dibahas oleh Menteri Pertahanan Rusia Jenderal Sergey Shoigu ketika ia mengunjungi Teheran bulan lalu. Kedua negara bersengketa sejak pembatalan pengiriman S-300 lima tahun lalu. Namun, rudal yang akan dijual saat ini, Antey-2500, adalah versi perbaikan dari S-300 dengan jangkauan yang lebih panjang dan kemampuan yang lebih canggih.

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memberi label rudal ini sebagai SA-23 Gladiator. Ini adalah sistem rudal bergerak yang diluncurkan dari kendaraan berpelacak lengkap dengan radar dan pos komando. Sistem ini dapat meluncurkan berbagai rudal anti-balistik, tergantung pada sifat dari target yang akan dicegat. Rusia mengklaim bahwa rudal itu tidak hanya bisa menghentikan rudal dan pesawat, tetapi juga drone (pesawat tanpa awak) dan bom berpemandu. Rusia telah menjual sistem rudal yang sama ke Cina, Vietnam, dan Siprus.

GUARDIAN | ABDUL MANAN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

15 Oktober 2017

Bom jatuh di Afghanistan. dailystar.co.uk
Iran Klaim Bomnya Lebih Berbahaya daripada Ibu Semua Bom Amerika

Iran megklaim memiliki Ayah Semua Bom yang lebih besar dan lebih berbahaya dibanding dengan bom milik Amerika, Ibu Semua Bom.


Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

10 Oktober 2017

Mohammad Khatami. AP Photo/Vahid Salemi
Eks Presiden Iran, Khatami Dilarang Tampil di Depan Publik

Iran Human Rights melaporkan aparat Iran yang melarang mantan Presiden Muhammad Khatami tampil di depan publik selama tiga bulan .


Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

4 Oktober 2017

Dorsa Derakhshani, atlet catur Iran. YouTube
Tolak Berjilbab, Juara Catur Iran Pindah ke Tim Amerika

Juara catur Iran, Dorsa Derakhshani bergabung dengan Federasi Catur Amerika Serikat karena menolak mengenalkan jilbab.


Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

30 Agustus 2017

Hassan Rouhani dan Ebrahim Raisi. Tintuc24honline.net
Iran Pro-Milisi Houthi Minta Saudi Berhenti Dukung Teroris Yaman

Iran, pendukung milisi Syiah, Houthi, menuding Arab Saudi mendukung kelompok teroris dalam perang di Yaman.


Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

27 Agustus 2017

REUTERS/Hyungwon Kang
Apple Hapus Aplikasi Mobile Iran dari App Store

Menteri Telekomunikasi Mohammad Javad Azari Jahromi mengatakan bahwa Apple harus menghormati konsumen Iran.


Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

16 Agustus 2017

Presiden Iran Hassan Rouhani. ANTARA FOTO/AACC2015
Parlemen Iran Setuju Tambah Anggaran Program Nuklir

Parlemen Iran menyetujui penambahan anggaran negara usulan pemerintah untuk meningkatkan program rudal nuklir.


Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

10 Agustus 2017

Ilustrasi Pesta. EncuestaTu
Iran Tangkap 64 Pemuda yang Berpesta Setengah Telanjang

Aparat Iran menangkap peserta pesta setelah mereka mengunggah video acara tersebut ke sosial media


Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

10 Agustus 2017

Ilustrasi tarian zumba menggunakan hijab. instagram.com
Ajarkan Tari Zumba, Enam Remaja Ditangkap Aparat Iran

Perempuan Iran dilarang menari di hadapan pria yang bukan keluarganya


Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

21 Juli 2017

Ilustrasi Bendera Iran. Iranian Visa
Dituduh Dalangi Teror, 15 Diplomat Iran Diusir dari Kuwait

Pemerintah Kuwait secara resmi telah menutup misi diplomatik Iran untuk urusan budaya serta mengusir 15 diplomat dari negara itu.


Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

17 Juli 2017

Hossein Ferydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani. kabood.com
Dituduh Korupsi, Adik Presiden Iran Hassan Rouhani Ditahan

Hossein Fereydoun, adik Presiden Iran Hassan Rouhani, ditahan atas tuduhan korupsi.