TEMPO.CO, Washington - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry, Selasa, 23 Februari 2015, mengatakan Iran telah memberikan bantuan kepada kelompok bersenjata Houthi untuk merebut Yaman dan memiliki kontribusi terhadap kehancuran pemerintahan di sana.
Berbicara di depan anggota Senat, Kerry sepakat dengan pendapat bahwa dukungan Iran terhadap milisi Houthi sangat penting bagi pemberontak. Namun, ujar dia, para pemimpin Iran terkejut terhadap kejadian di negara Teluk itu dan berharap ada dialog nasional.
Baca Juga:
Milisi Houthi telah menguasai Ibu Kota Sanaa pada September 2014 dan mengepung kediaman Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi. Aksi ini menyebabkan terjadinya kekosongan pemerintahan.
Namun demikian, Presiden Hadi berhasil melarikan diri ke Aden di Yaman selatan, pekan lalu, setelah sebulan menjadi “tahanan rumah”. Pada Selasa, 23 Februari 2015, dia menarik kembali pernyataan pengunduran dirinya.
Sebaliknya, Houthi tidak peduli dengan pencabutan pernyataan pengunduran diri Hadi. Menurut dia, Presiden Hadi telah kehilangan legitimasi sebagai kepala negara dan sedang dicari sebagai buronan.
"Komite Revolusioner Tertinggi telah mengikuti jejak langkah Hadi yang kehilangan legitimasi sebagai Presiden Republik Yaman. Dia bertindak ceroboh, sehingga merugikan rakyat Yaman," kata Houthi.
Beberapa sumber dekat Presiden mengatakan kepada Reuters, Hadi sedang mempertimbangkan untuk mendeklarasikan Aden sebagai ibu kota sementara hingga Sanaa bisa diambil kembali dari Houthi.
AL ARABIYA | CHOIRUL