TEMPO.CO, Bangkok - Sepasang pemuda Thailand dihukum penjara 2,5 tahun karena dianggap menghina pemerintahan militer yang kini berkuasa. Hinaan itu, menurut dakwaan jaksa, berdasarkan drama satire Wolf Bride yang dimainkan di kampus sebuah universitas.
Kedua mahasiswa yang dijatuhi hukuman pada Senin, 23 Februari 2015, tersebut adalah Patiwat Saraiyaem, 23 tahun, dan seorang aktivis Porntip Mankong, 26 tahun. Jaksa menjelaskan, drama satire yang mereka mainkan di Thammasat University itu merupakan sebuah cerita fiksi tentang kerajaan. "Mereka menghina kerajaan."
"Pasangan ini dihukum lima tahun penjara namun masa hukumannya dikurangi menjadi 2,5 tahun," kata seorang hakim pengadilan kriminal Ratchada di Bangkok. Dia menambahkan, "Pengadilan mempertimbangkan peran mereka dalam drama tersebut sebab dianggap merusak sistem monarki dan tidak ada alasan menunda hukuman mereka."
Laman berita Bangkok Post, Senin, 23 Februari 2015, menyebutkan mereka menghina pemerintah saat melakonkan drama bertepatan dengan peringatan 40 tahun unjuk rasa mahasiswa pro-demokrasi di universitas. "Saat itu, Oktober 1973, rezim militer secara brutal menyerbu mahasiswa dalam kampus."
"Kami tidak akan banding," kata pengacara kedua aktivis, Pawinee Chumsri.
Polisi kini sedang memburu sedikitnya enam aktivis lainnya yang dianggap terlibat dalam panggung drama. Dari keenam yang diburu, menurut informasi yang diperoleh Al Jazeera, setidaknya dua orang telah meninggalkan Thailand.
Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej, 87 tahun, sangat dihormati rakyatnya bahkan dianggap sebagai manusia setengah dewa. Dia mendapatkan perlindungan yang sangat kuat sehingga siapa pun yang menghina raja akan mendapatkan hukuman berat.
AL JAZEERA | CHOIRUL