TEMPO.CO, Ankara - Pasukan tempur Turki menerobos masuk ke Suriah utara untuk melakukan operasi penyelamatan tentara Turki yang menjaga pemakaman Sulaeman Shah.
Operasi penyelamatan yang digelar tengah malam, seperti dilansir Aljazeera, Ahad, 22 Februari 2015, juga untuk memindahkan benda-benda berharga di makam cucu pendiri Kaisar Ottoman I itu. Sulaeman Shah meninggal pada abad ke-13. Ini satu-satunya warisan sejarah milik Turki yang berada di luar wilayah negara itu.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengklaim operasi militer yang digelar mulai Sabtu malam pukul 9 hingga Ahad pagi waktu setempat berhasil menjalankan misinya. Meski dia mengakui satu tentaranya tewas dalam insiden evakuasi.
"Kami kehilangan satu orang, dan itu bukan akibat pertempuran, tapi karena insiden saat operasi mulai digelar," kata Davutoglu kepada wartawan di Ankara, Ahad, 22 Februari 2015.
Operasi militer yang melibatkan 572 tentara, 39 tank, dan 57 kendaraan lapis baja itu membawa pulang pasukan Turki yang berjaga di sekitar makam Sulaeman Shah. Operasi itu juga berhasil membawa pulang benda-benda berharga dari makam Sulaeman Shah untuk dibawa ke Turki. Turki telah menyediakan lokasi pemakaman baru bagi Sulaeman Shah di Desa Esmesi. Pasukan Turki memancangkan bendera Turki di kawasan itu.
Turki menggelar operasi militer penyelamatan pasukannya yang berjaga di pemakaman Sulaeman Shah setelah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengeluarkan ancaman akan menyerang pemakaman itu pada Maret tahun lalu, kecuali Turki menarik seluruh pasukannya dari wilayah itu dalam tempo tiga hari.
BBC | AL JAZEERA | MARIA RITA