TEMPO.CO, Kiev - Ledakan terjadi saat aksi damai di Ahad, Minggu, 22 Februari 2015, menewaskan sedikitnya dua orang. Hal tersebut diungkapkan Kepolisian Ukraina dalam pernyataan di situs resmi Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
Ledakan yang disebut "aksi teroris" itu terjadi di dekat stasiun kereta bawah tanah. Saat itu rombongan besar peserta aksi damai yang memperingati setahun tergulingnya Presiden Ukraina pro-Rusia, Viktor Yanukovych, melewati lokasi tersebut.
Sebelumnya, juru bicara Kepolisian Ukraina, Natalia Zakharova, mengatakan ledakan saat peringatan satu tahun penggulingan Presiden Ukraina pendukung Rusia di Kota Kharkiv, Ukraina timur, itu melukai sepuluh orang.
Menurut Zakharova, polisi akan menyelidiki "aksi teroris" tersebut. Hingga berita ini diturunkan, belum terlacak benda sumber ledakan tersebut.
Kharkiv dikuasai pemerintah Ukraina dan terletak lebih dari 200 kilometer dari garis depan pertempuran dengan pasukan pemberontak.
Peringatan itu juga berlangsung di Kiev dan daerah lain di Ukraina, Ahad. Namun tidak dilaksanakan di daerah kekuasaan pemberontak.
Ledakan tersebut terjadi saat Ukraina tengah dilanda perpecahan dan pertumpahan darah sejak lengsernya Yanukovych pada tahun lalu. Pada 22 Februari 2014, parlemen Ukraina memutuskan memakzulkan Yanukovych setelah berbulan-bulan protes berdarah di Kiev.
Perpecahan di Ukraina meruncing ketika warga wilayah Crimea menganggap lengsernya Yanukovych sebagai kudeta. Wilayah Crimea pun diambil alih Rusia sebulan kemudian.
ANTARA