TEMPO.CO, Bagdad - Untuk pertama kalinya, Bagdad akan memiliki wali kota perempuan. Zekra Alwach, insinyur dan direktur umum sipil di Kementerian Pendidikan Tinggi, akan menjadi perempuan pertama yang diberi jabatan itu di Irak, menurut Rafed Juburi, juru bicara pemerintah Irak.
Sebagai wali kota, Alwach akan berhubungan langsung dengan Perdana Menteri Haider al-Abadi dan memiliki hak prerogatif layaknya seorang menteri kabinet. Alwach akan mulai bekerja pada Ahad, 22 Februari 2015.
Alwach menggantikan wali kota sebelumnya, Naim Aboub. Nama Aboub menjadi buah bibir pertama kali pada Maret 2014, ketika ia menggambarkan kotanya, yang dilanda kekerasan sektarian brutal dan penuh dengan korupsi, "Lebih indah daripada New York dan Dubai".
"Aboub adalah badut," kata Yasser Saffar, pembuat roti di Bagdad. "Semua pernyataannya konyol."
Penunjukan Alwach merupakan terobosan bagi isu kesetaraan gender di Irak, di mana kelompok-kelompok hak asasi mengatakan diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan tersebar luas di negara itu.
Menurut laporan PBB tahun lalu, setidaknya seperempat dari perempuan Irak berusia di atas 12 tahun buta huruf dan hanya 14 persen yang memasuki dunia kerja.
GULF DAILY NEWS | WINONA AMANDA