TEMPO.CO, New Delhi - Pohon Peepal yang ditanam Presiden Amerika Serikat, Barack Obama sudah satu bulan lalu saat mengunjungi New Delhi dikabarkan mati. Seluruh daun pada pohon yang disucikan di India itu rontok. Obama menanamnya di lapangan taman memorial Mahatma Gandhi pada Januari.
Pers India melaporkan, rontoknya daun itu menimbulkan kepanikan di antara pejabat di India. Banyak yang menyebut pohon yang kini tinggal tonggak itu telah mati, hal yang dianggap sebagian orang merupakan "pertanda" yang kurang baik.
Baca Juga:
Kemarin, pemerintah India bersuara atas kondisi pohon itu. "Ini adalah fenomena musiman," kata BC Katiyar, pejabat Kementerian Pertanian yang merupakan pakar hortikultura. Ia yang melihat langsung pohon itu setelah desas-desus beredar menyatakan pohon dalam keadaan baik, hanya tengah 'beristirahat'. "Dalam sepuluh hari ke depan tunas-tunas baru akan tumbuh," katanya.
Peepal, yang memiliki nama ilmiah ficus religiosa, dipandang sebagai pohon suci oleh banyak masyarakat di Asia. Di bawah pohon inilah, Sang Buddha diyakini mendapatkan pencerahan pada 589 Sebelum Masehi.
Peepal, yang juga dikenal sebagai pohon Bo - bo artinya suci - banyak tumbuh di India dan dipuja hingga kini. Daunnya berbentuk hati dengan ujung memanjang, membuatnya terus-menerus bergerak-gerak walah hanya dengan sedikit tiupan angin. Umat Buddha dan Hindu meyakini gerakan ini adalah karena adanya 'dewa' atau roh baik yang berkumpul di bawah cabang.
Kulit, daun, dan akar pohon ini digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meringankan dan menyembuhkan penyakit mulai dari obat pencahar, radang telinga dan tenggorokan, hingga penyakit kuning. Merupakan anggota keluarga ara, pohon ini juga menghasilkan buah berwarna ungu.
Pohon ini akan kehilangan daunnya setahun sekali, tapi biasanya terjadi antara bulan Maret dan April. Obama menanam pohon itu dalam kunjungan tiga hari ke India untuk memulai kesepakatan perdagangan untuk teknologi tenaga nuklir.
CHICAGO TRIBUNE | INDAH P.