TEMPO.CO, Paris - Seorang seniman terkenal Arab Saudi menuntut produsen jam tangan Omega SA keluaran Swatch Ltd untuk pelanggaran hak cipta. Menurut surat kabar Prancis, Quotidien de l'art, perusahaan itu dituding "menjiplak dan mengeksploitasi" seni.
Ahmed Mater, seorang seniman dan pendiri inisiatif seni Edge of Arabia, mengklaim raksasa pembuat jam itu memanipulasi karyanya yang dibuat tahun 2012 berjudul Magnetism I. Karya manipulasi itu digunakan perusahaan sebagai ilustrasi iklan produk terbaru mereka.
Karyanya adalah lukisan dengan memanfaatkan serbuk besi. Lukisan itu menggambarkan aktivitas tawaf dalam proses berhaji yang digambarkan bak serbuk besi mengelilingi medan magnet. Dalam karya yang dimanipulasi, gambar magnet yang menyimbolkan Ka’bah diganti dengan jam tangan seri Seamaster Aqua Terra watch keluaran perusahaan itu.
Mater bukan seniman kacangan Arab Saudi. Ia terkenal terutama karena mampu melukiskan proses berhaji secara puitis. Karyanya ditampilkan di The British Museum.
Quotidien de l’art mengutip gugatan yang diajukan Michel Dutilleul-Francoeur, pengacara Mater, yang menyatakan bahwa Mater tak pernah mengizinkan lukisan bertema agama yang sensitif menjadi obyek komersial. "Omega SA telah menghancurkan beberapa tahun kerja seninya dengan membiarkan masyarakat percaya bahwa ia mengejek agama," kata Dutilleul-Francoeur.
Tim hukum Mater di Prancis dilaporkan meminta ganti rugi senilai US$ 1,5 juta. Namun perusahaan pembuatan jam tangan itu tampaknya tidak khawatir dengan gugatan yang diajukan di pengadilan sipil di Paris tersebut.
Brastien Buss, Kepala Komunikasi Swatch Group Ltd, perusahaan induk Omega SA, mengatakan kepada Al Arabiya News tak akan mengomentari kasus hukum yang sedang berjalan. "Mengenai gambar, kami menggarisbawahi keunggulan antimagnet dari sebuah jam tangan Omega. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, sebuah jam tangan menolak medan magnet lebih dari 15 ribu gauss, sebuah prestasi teknologi yang besar," kata Buss.
AL ARABIYA | INDAH P.