TEMPO.CO, Beijing - Menjelang perayaan Imlek, situasi Kota Beijing, Cina mulai terasa lengang. Sejumlah pusat perbelanjaan besar sepi pengunjung, kecuali supermarket lokal, karena melayani keperluan masyarakat untuk merayakan Tahun Baru Cina, yang jatuh pada 19 Februari 2015.
Pantauan Antara di Beijing pada hari ini, Rabu 18 Februari 2015 moda transportasi publik dalam kota, seperti bus dan kereta bawah tanah atau subway, juga tidak begitu padat penumpang seperti hari-hari biasa.
Sedangkan toko-toko kecil lokal mengumumkan akan menutup aktivitasnya mulai sore hari.
Meski begitu, kegiatan di stasiun kereta api, bandar udara dan terminal bus antarkota antarprovinsi masih dipenuhi para calon penumpang yang akan mudik ke kampung halaman, walaupun jumlahnya relatif lebih kecil dibandingkan dua pekan silam.
Untuk perayaan Imlek 2566, Cina memberlakukan libur nasional selama sepekan mulai 18 hingga 24 Februari 2015. Sedangkan Hong Kong hanya menetapkan tiga hari libur.
Kementerian Transportasi Cina memperkirakan terdapat 2,8 miliar perjalanan warga pulang kampung, baik melalui darat, udara maupun laut. "Jumlah tersebut lebih tinggi 3,4 persen dibanding tahun lalu," kata juru bicara Kementerian Transportasi, Xu Chengguang.
Perayaan Tahun Baru Cina, yang disebut Chunyun di Cina, atau Festival Musim Semi, ditandai dengan arus mudik besar-besaran selama 40 hari, yang pada tahun ini terjadi mulai 4 Februari hingga 16 Maret mendatang.
Meski begitu, libur resmi tahun baru tetap hanya tujuh hari.
Perayaan Imlek adalah salah satu liburan paling penting di negeri ini. Masyarakat akan lebih banyak menghabiskan waktu berkumpul dengan keluarga dan kerabat dekat sambil menikmati berbagai kuliner khas tahun baru.
Untuk itu, pemerintah telah meningkatkan kapasitas transportasi, seperti penambahan 86 gerbong kereta api untuk tujuan Sichuan, Heilongjiang, Zhejiang dan provinsi lain.
Begitu pun untuk transportasi udara, yang diperkirakan akan mengangkut sekitar 45 juta orang atau meningkat delapan persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pengamanan di setiap bandara, terminal bus dan stasiun kereta api juga diperketat. Pengamanan tidak saja dilakukan oleh petugas pengamanan, tetapi juga polisi dan tentara.
ANTARA