TEMPO.CO, NAY PYI TAW -Presiden Myanmar Thein Sein mengumumkan situasi darurat di wilayah Kokang setelah pecah pertempuun antara pemberontak dengan aparat pemerintah pekan lalu.
Melalui siaran televisi, Thein Sein mengatakan situasi darurat di Kokang dan segera diberlakukan undang-undang darurat di wilayah negara bagian Kokang selama tiga bulan. Dalam pertempuran pekan lalu, 47 tentara pemerintah Myanmar tewas dan sedikitnya 73 lainnya terluka.
Kokang merupakan satu wilayah yang dihuni kelompok etnis minoritas di Myanmar. Letak wilayah ini berbatasan dengan Cina. Para pemberontak Kokang menuntut otonomi diperluas dan menolak menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah.
Pertempuran sengit terjadi antara pasukan pemberontak yang tergabung dalam Aliansi Tentara Nasional Demokrat Myanmar (MNDAA) melawan tentara pemerintah Myanmar pada 9 Februari lalu.
Dengan status darurat, urusan administasi pemerintahan, keamanan, dan hukum di Kokang dikendalikan oleh Komando militer Myanmar.
Pada tahun 2009,pertempuran antara pemberontak Kokang dan aparat militer Myanmar menimbulkan jatuhnya banyak korban di pihak pemberontakan dan wialah itu dikuasai pemerintah. Kemudian, para pemberontakan kembali bersatu melawan pemerintah.
CNN | MYANMAR TIMES | MARIA RITA