TEMPO.CO, Conpenhagen - Puluhan ribu warga Denmark berkumpul di tengah Ibu Kota Kopenhagen untuk memberikan doa dan simpati atas kematian dua orang korban serangan.
Pada Senin, 16 Februari 2015, waktu setempat, warga di negara paling aman di dunia itu tampak berbondong-bondong ke alun-alun kota dekat pusat kebudayaan tempat serangan mematikan itu terjadi.
Korban pertama penembakan itu adalah pembuat film Finn Norgaard, 55 tahun. Dia tewas ketika seorang pria bersenjata memuntahkan timah panas dari senjatanya saat berlangsung perdebatan mengenai kebebasan pidato pada Sabtu, 14 Februari 2015. Serangan serupa menyasar Dan Uzan, 37 tahun.
Menanggapi kekerasan yang menewaskan warganya, Perdana Menteri Denmark Helle Thorning-Schmidt mengatakan bahwa warga Denmark ingin hidup bebas dan aman di sebuah negara demokratis.
"Ketika orang lain mencoba menakut-nakuti kami, tanggapan kami adalah bersatu," ucapnya.
Pelaku penyerangan itu adalah Omar el-Hussein, pria berusia 22 tahun, yang tewas ditembak polisi pada Ahad, 15 Februari 2015. Dia adalah bekas residivis yang bebas dari penjara dua pekan sebelum melakukan aksinya. Adapun dua orang yang diduga terlibat dalam penyerangan ini, menurut polisi, masih dalam pengejaran.
AL JAZEERA | CHOIRUL