TEMPO.CO, Kairo - Duta Besar Mesir untuk Inggris, Nasser Kamel, memperingatkan ancaman Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) semakin mendekati Eropa. Ia juga mengklaim telah terjadi kegagalan kolektif untuk "menghabisi" organisasi teror itu.
Kamel berbicara tentang keprihatinannya bahwa masyarakat internasional tidak bertindak bersama-sama untuk mengatasi kelompok itu, setelah sebuah rekaman video yang menunjukkan milisi membunuh 21 warga Kristen Mesir beredar. "Kami dan Anda dan semua orang telah gagal sejauh ini untuk menghabisi organisasi ini, yang terjadi di Suriah dan Irak sekarang bergerak ke Libya," katanya kepada Sky News, Selasa, 17 Februari 2015.
Dia mengatakan Mesir telah berjuang melawan ISIS di wilayah Sinai utara, dan sekarang ISIS melancarkan serangannya ke Libya. Serangan udara balasan Mesir itu adalah yang pertama mereka lakukan dalam aksi militer ke negara lain sejak tahun 1991.
Pada 3 Februari lalu, Direktur Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) memperingatkan bahwa ISIS sedang merakit serangan internasional. "Libya saat ini merupakan surga yang menarik bagi teroris," kata Letnan Jenderal Vincent Stewart. Saat ini ada dua pemerintah di Libya, yaitu yang diakui secara internasional dan pemerintah bayangan setelah kelompok ISIS mengambil alih Ibu Kota Tripoli.
Pada tahun 2012, milisi Islam membunuh duta besar Amerika Serikat dan seorang stafnya dalam serangan terhadap kedutaan mereka di Benghazi. Kini, kota itu masih dikuasai oleh milisi.
Derna, kota yang menjadi sasaran serangan militer Mesir, adalah rumah bagi kelompok yang berjanji setia kepada ISIS pada Oktober tahun lalu. Ada sejumlah pemenggalan dilaporkan dilakukan di kota itu pada akhir 2014. Para pejuang yang berafiliasi pada ISIS juga mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah serangan di Tripoli tahun ini, termasuk serangan terhadap Corinthia Hotel yang menewaskan sembilan orang dan lima warga asing.
Tentara Mesir telah lama terlibat dalam memerangi kelompok militan di Provinsi Sinai di sebelah timur Mesir. Dalam pesan yang di-posting pada bulan November, pimpinan ISIS Abu Bakar al Baghdadi menyebut Sinai sebagai daerah di bawah kendali kelompok ini.
SKY NEWS | INDAH P.