TEMPO.CO, Los Angeles - Penerbangan tertunda karena insiden teknis atau cuaca buruk lumrah terjadi. Namun bagaimana jika jadwal penerbangan tertahan karena seekor kalajengking? Inilah yang terjadi di Los Angeles, Amerika Serikat.
Juru bicara maskapai Alaska Airlines, Cole Cosgrove, mengatakan penerbangan 567 yang berasal dari Los Cabos, Meksiko, tengah dalam proses hendak terbang pada Sabtu, 14 Februari 2015, dari Bandara Internasional Los Angeles, Amerika Serikat, ke Bandara Oregon. Mendadak seorang perempuan kaget dan mengerang-erang karena disengat seekor kalajengking.
Pesawat Boeing 737 itu pun kembali ke gerbang bandara, lalu perempuan tersebut ditolong beberapa perawat dan turun dari pesawat. Menurut Cosgrove, paramedis menawari perawatan kesehatan tambahan, tapi ditolaknya. Perempuan itu ogah kembali ke pesawat. Akibatnya, para penumpang yang masih berada di pesawat menggerutu karena telantar.
Perempuan itu tak bersedia balik ke pesawat setelah menginjak kalajengking yang menyengatnya itu. Maka para kru pesawat, kata Cosgrove, kalang kabut mengecek kemungkinan kalajengking lain masih berkeliaran. Setelah dipastikan tidak ada, selang satu jam kemudian, pesawat itu terbang.
“Kami tidak tahu persis berapa kalajengking yang berhasil naik ke pesawat, tetapi penerbangan itu berasal dari Los Cabos, Meksiko, di mana kalajengking itu hidup,” tutur Cosgrove. Pihak maskapai menemui penumpang perempuan tersebut pada Ahad lalu, dan kemungkinan akan memberikan kompensasi atas ketidaknyamanan itu serta mengecek kondisinya.
Menurut situs kesehatan Mayo Clinic, hanya sekitar 30 saja dari 1.500 spesies kalajengking yang memicu sengatan mematikan. Sengatan-sengatan kalajengking, meskipun menyakitkan, kebanyakan tidak menimbulkan korban.
REUTERS | DWI ARJANTO