TEMPO.CO, Kopenhagen - Di rumahnya di Swedia, Lars Vilks, 68 tahun, dijaga satu regu polisi bersenjata lengkap selama 24 jam. Dan, saat berada di Denmark, dia diikuti pengawal dari dinas rahasia Swedia. Selepas peristiwa penembakan sebuah kafe yang menggelar acara diskusinya, Vilks langsung menduga hal itu bertujuan untuk membunuhnya. “Apakah ada motif lain?” ujar dia kepada Associated Press, kemarin.
Seperti dilaporkan The Irish Time, Vilks menduga kemungkinan besar serangan itu terinspirasi oleh Charlie Hebdo, merujuk pada serangan bulan lalu oleh dua ekstremis Islam yang menewaskan 12 orang di Paris, Prancis, terhadap mingguan satiris yang kerap menampilkan kartun Nabi itu. Dia pun merasa kian terancam.
Nama Vilks mencuat pada 2007 ketika ia membuat kartun menghina Nabi Muhammad yang digambarnya sebagai kepala dengan tubuh seekor anjing. Dia adalah teman lama kartunis Denmark yang pernah menghebohkan dengan sebuah kartun Nabi pada 2005.
THE IRISH TIME | REUTER | DWI A.