TEMPO.CO, Canberra - Norricih Rahman telah ditemukan di Canberra setelah dilaporkan hilang di Melbourne sejak 11 Februari lalu.
"Yang bersangkutan datang ke Kedutaan Besar Republik Indonesia di Canberra dengan menggunakan kereta api setelah melakukan perjalanan Melbourne-Sydney dan Sydney-Canberra," kata Duta Besar Republik Indonesia untuk Australia Nadjib Riphat Kesoema kepada Tempo, Sabtu, 14 Februari 2015.
Sesampainya di Stasiun Canberra, Norricih dibantu dipanggilkan taksi oleh petugas stasiun itu untuk diantar ke KBRI.
Menurut Dubes Nadjib, saat ini Norricih berada di KBRI dalam kondisi sehat dan tenang.
"Kami sudah berkomunikasi dengan KJRI Melbourne, pihak Tupperware yang membawanya ke Australia, dan kepolisian Victoria," kata Nadjib. Dia menambahkan, Norricih akan segera dipulangkan dari Melbourne.
"Rencananya, Norricih akan kami terbangkan ke Melbourne besok untuk dipulangkan ke Indonesia."
Dubes Nadjib mengatakan Norricih mendapat alamat KBRI dari SMS blast yang mencantumkan nama dan nomor telepon KBRI Canberra.
Menurut pengakuan Norricih, dia sedang melihat-lihat di luar Victoria Market lalu tersesat dan tidak tahu jalan kembali ke Victoria Market ataupun hotel. "Untung ada SMS blast, jadi dia ada tujuan ke Canberra," kata Dubes Nadjib.
SMS blast adalah gagasan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi untuk meningkatkan perlindungan warga negara Indonesia di luar negeri.
SMS blast dilaksanakan Kementerian Luar Negeri dengan kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika serta empat operator seluler di Indonesia mulai 8 Desember 2014 .
Atas kesepakatan tersebut, setiap WNI yang baru tiba di luar negeri akan secara otomatis menerima informasi alamat dan nomor telepon kantor perwakilan RI terdekat pada telepon seluler mereka.
NATALIA SANTI