Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WNI Yaman Dukung Pemindahan KBRI dari Sanaa

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Ratusan pelajar Indonesia menghadiri seminar mengenai seluk beluk ISIS  di Aula Fakultas Syariah wa al-Qonun, Universitas Al Ahgaff, Tarim,> Hadhramaut yang diselenggarakan atas kerjasama PPI Hadhramaut, PCI NU Yaman, AMI Al Ahgaff, 30 Januari 2015. FOTO: PPI Hadhramaut
Ratusan pelajar Indonesia menghadiri seminar mengenai seluk beluk ISIS di Aula Fakultas Syariah wa al-Qonun, Universitas Al Ahgaff, Tarim,> Hadhramaut yang diselenggarakan atas kerjasama PPI Hadhramaut, PCI NU Yaman, AMI Al Ahgaff, 30 Januari 2015. FOTO: PPI Hadhramaut
Iklan

TEMPO.CO, Tarim - Warga negara Indonesia di Yaman sangat mendukung  jika Kedutaan Besar RI dipindahkan dari Ibukota Sanaa yang kini sedang bergejolak.

Rofik Anwari,  mahasiswa Indonesia yang sedang belajar di Tarim, Yaman menilai konflik politik di Yaman berbau sektarian.  Akibatnya, tempat belajar pelajar Indonesia di Yaman juga menjadi sasaran milisi Syiah Al-Houthi yang saat ini mengkudeta pemerintah.

“Bahkan bulan yang lalu, ratusan pelajar Indonesia yang belajar di sebuah lembaga pendidikan di Kota  Fiyuz, Aden dipulangkan oleh pemerintah Yaman, karena alasan keamanan,” kata Rofik, yang juga Ketua Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Hadramaut , kepada Tempo, Kamis, 12 Februari 2015.

Lembaga pendidikan dimana terdapat pelajar Indonesia  terbagi menjadi dua kelompok. Yakni Ahlusunah wal Jamaah dan yang kedua, salafi atau wahabi. “Kalau pelajar yang belajar di lembaga pendidikan yang berhaluan salafi atau wahabi, situasi politik di Yaman sekarang sangat mengancam,” tambah mahasiswa  Fakultas Syariah, Universitas Al-Ahgaff, Kota Tarim, Hadhramaut, Yaman.

Ancaman itu terutama karena milisi Al-Houthi yang  menguasai Ibukota dan beberapa wilayah di Yaman berseberangan secara ideologi dan politik dengan kelompok salafi wahabi. Pelajar yang berhaluan salafi dan wahabi tersebar di beberapa daerah antara lain di Ibukota Sanaa, Ma’rib, Dzamar dan Fiyuz.

Sedangkan yang berpaham Ahlusunah wal Jamaah atau sunni sufi tersebar di Hadhramaut, Aden, Zabid dan Hudaidah.

Saat ini, para pelajar di Yaman sedang libur dan mulai belajar Sabtu depan.

Menurut Rofik,  evakuasi warga negara Indonesia diperlukan terutama bagi pelajar yang menimba pendidikan di universitas salafi atau wahabi. Sedangkan bagi pelajar yang berada di lembaga pendidikan yang lain, terutama di kota Tarim dan Propinsi Hdhramaut secara umum, menurutnya, belum mendesak untuk dipulangkan. Begitu pula warga Indonesia di Zabid, Hudaidah dan Aden.

Saat ini, anggota PPI Hadhramaut sekitar 1.700 orang. Sedangkan PPI Yaman secara keseluruhan sekitar 2.600-an. Meski demikian, tidak semua pelajar bergabung dengan PPI Yaman. “Ada sebagian pelajar yang belajar di lembaga pendidikan berhaluan Salafi Wahabi tidak bergabung dalam PPI,” kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun terkait pemindahan KBRI Sana’a,  Rofik menyatakan mendukung pemindahan tersebut. “Bisa dipindah ke wilayah Hadhramaut, atau digabung dengan tetangga seperti Oman,” kata dia.

Alasan dukungannya adalah karena selama ini dengan situasi keamanan di Sanaa yang bergejolak, sangat mengganggu pelayanan terhadap WNI. Saat ini, para pelajar di Hadhramaut dilarang oleh lembaga tempat belajar untuk bepergian ke Ibukota.

“Ini saya alami sendiri minggu kemarin, saya ada keperluan penting ke KBRI Sana'a. Namun karena tidak ada izin dari lembaga, maka terpaksa saya batalkan,” kata dia.

Untuk bepergian keluar dari provinsi sangat sulit bagi warga negara asing di Yaman. Jika melalui jalur darat harus ada surat jalan dari kepolisian pariwisata.

Dia mengungkapkan ruang gerak para diplomat RI di Yaman juga terbatas. Untuk melakukan kunjungan ke luar ibu kota Sana'a harus ada izin dari Kementrian Dalam Negeri Yaman. Jika tidak diizinkan, maka jadwal yang ada terpaksa dibatalkan. “Sehingga sudah lebih dari setahun tidak pernah ada kunjungan dari pihak KBRI Sana'a ke Tarim,” kata dia.  Dia menambahkan kota Tarim berjarak 871 kilometer dari Sanaa.

Lebih jauh dia minta  media massa di Indonesia membedakan istilah Ahlusunah/Sunni dengan Ahlusunah Wal Jamaah, karena kedua istilah itu sangat berbeda. “Kalau Sunni atau Ahlusunah itu sinonim dengan salafi atau wahabi. Mereka agak radikal.”

Sedangkan Ahlusunah Wal Jamaah itu sinonim dari Sunni Sufi yang cenderung moderat seperti paham NU di Indonesia. “Media di Indonesia kadang mencampuradukkan penggunaan istilah itu dan sempat membuat bingung keluarga pelajar di Indonesia,” kata dia menyebut sebuah kasus penyerbuan terhadap pesantren di Sardah beberapa waktu lalu.

NATALIA SANTI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

26 Maret 2019

Hanaa Ahmad Ali Bahr, seorang gadis cilik yang menderita malnutrisi digendong ayahnya di sebuah kota kumuh di Hodeidah, Yaman, Senin, 25 Maret 2019. Perang brutal di negara Yaman memasuki tahun kelimanya pekan ini tanpa terlihat tanda-tanda akan berakhir. REUTERS/Abduljabbar Zeyad
Yaman Merugi Rp 700 Triliun Akibat Perang

Yaman menderita kerugian US$ 50 miliar atau Rp 708 triliun sejak perang Yaman pecah pada wal 2015 silam.


NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

15 Desember 2018

Sejumlah jenazah korban tewas tergeletak di halaman rumah sakit usai serangan udara di Saada, Yaman, 1 November 2017. Serangan udara Arab Saudi menghancurkan sebuah pasar yang berdampingan dengan hotel. REUTERS/Naif Rahma
NGO Ungkap Korban Tewas Yaman 6 Kali Lebih Banyak dari Rilis PBB

Organisasi non-pemerintah ACLED mengungkapkan korban tewas di Yaman enam kali lebih tinggi daripada data yang dirilis oleh PBB.


Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

5 Desember 2017

Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi. REUTERS/Khaled Abdullah
Presiden Yaman, Hadi Perintahkan Pasukannya Serang Milisi Houthi

Presiden Yaman, Hadi perintahkan pasukannya serang milisi Houthi di Sanaa dan janjikan pengampunan bagi yang keluar dari Houthi.


Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

5 Desember 2017

Foto yang diambil dari video itu menunjukkan jasad yang menyerupai mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh yang dibalut selimut, di Sanaa, Yaman, 4 Desember 2017. Kabar tewasnya Saleh disampaikan pertama kali oleh kementerian dalam negeri yang berbasis di Sanaa, yang dikuasai oleh pemberontak Houthi. REUTERS
Houthi Ambil Alih Ibukota Yaman Setelah Bunuh Eks Presiden

Milisi Houthi mengumumkan pengambilalihan Sanaa, ibukota Yaman beberapa jam setelah kematian eks presiden Yaman Ali Abdullah Saleh,


Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

24 Agustus 2017

Sejumlah warga berkumpul dilokasi pengeboman oleh Arab Saudi disebuah hotel yang menewaskan sekitar 60 orang di Arhab, Yaman, 23 Agsutus 2017. REUTERS/Khaled Abdullah
Serangan Udara Saudi Menyasar Hotel di Yaman, 60 Tewas

Sedikitnya 60 orang tewas akibat serangan udara koalisi Arab Saudi yang menyasar sebuah hotel di Arhab, Yaman


Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

20 Agustus 2017

Warga melihat sejumlah bangunan yang hancur akibat serangan udara koalisi Arab Saudi di Sanaa, Yaman, 9 Juni 2017. REUTERS/Khaled Abdullah
Arab Saudi Kerahkan Pasukan ke Aden Yaman  

Sejumlah pejabat Yaman yang pro bekas presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi mengklaim bahwa Arab Saudi telah mengerahkan pasukan ke Aden, Yaman.


Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

29 Juli 2017

Sejumlah keluarga berusaha menenangkan anak perempuan yang terinfeksi kolera terbaring dilantai saat mendapatkan perawatan di lorong rumah sakit di Sanaa, Yaman, 7 Mei 2017. PBB mengatakan seorang anak berusia di bawah lima tahun meninggal karena penyebab yang dapat dicegah dalam setiap 10 menit di Yaman. REUTERS/Khaled Abdullah
Palang Merah Internasional Desak Saudi Hentikan Perang di Yaman

Presiden Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Peter Maurer, mendesak Arab Saudi dan koalisinya mengakhiri perang di Yaman


Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

12 Mei 2017

Seorang anak perempuan yang terinfeksi kolera duduk dikursi lorong rumah sakut saat mendapatkan perawatan di lorong rumah sakit di Sanaa, Yaman, 7 Mei 2017. REUTERS/Khaled Abdullah
Dalam Dua Pekan, 51 Warga Yaman Tewas Akibat Kolera

Wabah kolera yang merebak di wilayah konflik Yaman selama dua pekan terakhir telah merenggut 51 nyawa warga.


Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

12 Mei 2017

Seorang anak laki-laki Yaman memegang sebuah senapan AK-47. AP/Hani Mohammed
Rekrut Milisi Baru, Al Qaeda Bikin Kuis Berhadiah Senapan AK47

Berupaya merekrut milisi baru di Yaman, kelompok radikal Al Qaeda menggelar kuis berhadiah menarik, mulai dari senapan AK47 hingga laptop


Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

27 Maret 2017

Pendukung gerakan Houthi dan mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, berkumpul saat memperingati dua tahun intervensi pasukan koalisi Saudi di Sanaa, Yaman, 26 Maret 2017. REUTERS/Khaled Abdullah
Peringati Dua Tahun Perang, Puluhan Ribu Warga Yaman Unjuk Rasa

Puluhan ribu warga Yaman berunjuk rasa di ibu kota Sanaa untuk
memperingati dua tahun perang yang berkecamuk di negara paling
miskin di wilayah Arab