TEMPO.CO, Paris - Mantan pimpinan Dana Moneter Internasional, Dominique Strauss-Kahn, mengatakan dalam sidang pengadilan Perancis bahwa ia kesal dengan pertanyaan yang terus-menerus tentang kehidupan asmaranya. Dalam sidang hari kedua, Rabu kemarin, pertanyaan-pertanyaan dalam persidangan berfokus pada "pesta cinta" yang ia hadiri di Paris, Brussels, dan Washington.
Dia mengatakan kepada pengadilan di Lille bahwa dia tidak sedang diadili karena "tindakan menyimpang". Dua mantan pelacur yang mengambil bagian dalam pesta cinta itu sebelumnya memberikan bukti-bukti di persidangan yang menyatakan bahwa Strauss-Kahn melakukan tindakan kasar saat melakukan hubungan intim.
Pada hari Selasa, wanita lain bernama Mounia mengatakan kepada pengadilan bahwa ia pernah berhubungan badan dengan Strauss-Kahn "secara tidak normal". Ia bercerita sambil berurai air mata.
"Aku mulai muak," kata Strauss-Kahn di pengadilan, ketika seorang pengacara PSK bertanya kepadanya tentang cara menyimpang saat dia memperlakukan kliennya itu.
Strauss-Kahn mengatakan adalah "tidak masuk akal" untuk menunjukkan bahwa preferensi hubungan intimnya yang "kasar" itu akan memacu dia untuk mencari PSK. Selama persidangan pada 11 Februari 2015, Strauss-Kahn juga menyatakan dia tidak pernah sengaja tidur dengan PSK.
Meski menggunakan jasa pelacur dilegalkan di Perancis, namun memasok atau membantu dalam memasok mereka adalah tindakan melanggar hukum. Jika terbukti bersalah, mantan kandidat potensial untuk presiden Prancis ini bisa menghadapi hingga 10 tahun penjara dan denda 1,5 juta euro.
Kali ini, Strauss-Kahn diadili untuk tuduhan terkait keterlibatannya dengan jaringan mucikari. Selain dia, dihadirkan pula 13 terdakwa lainnya, termasuk manajer hotel mewah, pengacara, mantan komisaris polisi, dan pemilik rumah bordil yang terkenal dengan julukan "Dodo the Pimp".
Ini menjadi tuduhan baru bagi Strauss-Kahn. Sebelumnya, ia mengundurkan diri dari IMF setelah dituduh melakukan percobaan perkosaan pada seorang pelayan hotel di New York pada tahun 2011. Kasus itu mengakhiri karier politiknya, meskipun tuduhan itu akhirnya dibatalkan setelah ia melakukan penyelesaian di luar persidangan dengan pelayan yang diketahui bernama Nafissatou Diallo itu.
Dalam sidang Selasa, Strauss-Kahn juga sempat mengakui mengadakan pesta cinta, tapi hanya 12 kali dalam tiga tahun. “Jaksa terlalu melebih-lebihkan. Hanya 12 kali dalam tiga tahun,” ujarnya.
REUTERS | INDAH P.
Strauss-Kahn mengakui mengadakan pesta cinta, tapi hanya 12 kali dalam tidak tahun. “Jaksa terlalu melebih-lebihkan. Hanya 12 kali dalam tiga tahun,” ujarnya