TEMPO.CO, Sanaa-Setelah Amerika Serikat dan Inggris, kini giliran negara Barat, Prancis, menarik duta besarnya dari Sanaa, Ibu Kota Yaman, menyusul kisruh politik di negeri itu. “Prancis menarik duta besar dari Yaman dan menunda kerja sama dengan negeri itu,” ujar pejabat Prancis, Rabu, 11 Februari 2015.
“Situasi keamanan di Yaman terus memburuk dalam beberapa hari terakhir ini,” ujar Tobias Ellwood, Menteri Urusan Timur Tengah. “Kami terpaksa menarik staf diplomatik dan menunda operasi kantor kedutaan besar Inggris namun sifatnya sementara.” Dia melanjutkan, “Duta besar dan staf kami telah meninggalkan Yaman pagi ini dan akan kembali ke Inggris.”
Yaman mengalami ketidakstabilan politik dan keamanan sejak Presiden Ali Abdullah Saleh dipaksa turun gelanggang pada 2012 setelah terjadi perlawanan rakyatnya. Kini, Yaman berhadapan dengan pemberontakan al-Qaeda dan gerakan sparatis di Selatan.
AL ARABIYA | CHOIRUL