TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius menunda kunjungan resminya ke Indonesia akibat perkembangan terakhir yang terjadi di Ukraina.
Fabius, yang sedianya melawat ke Indonesia pekan ini, akan mendampingi Presiden Francois Hollande dalam pertemuan mendadak di Minsk, Belarusia, untuk membahas perdamaian Ukraina, Rabu, 11 Februari 2015.
"Mengingat gawatnya situasi keamanan di Eropa, Presiden Republik Prancis, Bapak Francois Hollande, telah meminta Bapak Fabius untuk mendampingi beliau menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Minsk," kata Kedutaan Besar Prancis dalam rilis yang diterima Tempo.
Atase pers Kedutaan Besar Prancis, Gaspard Vignal, memastikan Fabius akan tetap melakukan kunjungan ke Indonesia, tapi belum dapat dipastikan waktunya.
"Kami belum menerima informasi apa pun terkait dengan jadwal kunjungan itu," tutur Gaspard Vignal ketika dikonfirmasi Tempo, Selasa, 10 Februari 2015.
Menteri Fabius dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pada Rabu, 11 Februari 2015, dan diagendakan bertemu dengan Presiden Joko Widodo beserta sejumlah anggota Kabinet Kerja. Ada dua tema khusus yang akan dibahas oleh kedua negara, yaitu perubahan iklim dalam rangka persiapan KTT Iklim Paris 2015 dan diplomasi ekonomi.
Selain mengadakan pertemuan bilateral, Fabius dijadwalkan hadir dalam peresmian gedung baru Kedutaan Besar Prancis, yang juga akan dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Gedung yang akan diresmikan itu menaungi Kedutaan Besar Prancis dan Institut Francais Indonesia--mencerminkan semakin pentingnya Indonesia bagi Prancis.
Dalam agenda kunjungannya ke Indonesia, Fabius telah dijadwalkan bertemu dengan Menteri Koordinator Kemaritiman Indroyono Soesilo dan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi. Dalam pertemuan itu, akan dilakukan penandatanganan sejumlah nota kesepahaman (MoU) bilateral di bidang energi, pendidikan, dan pertahanan.
Batalnya kunjungan Fabius itu juga membatalkan agenda peresmian kantor Kedutaan Besar Prancis yang baru di Indonesia. Menurut Vignal, kantor Kedutaan Besar Prancis akan tetap diresmikan Fabius dalam kunjungannya mendatang dan tidak akan digantikan oleh pejabat lain.
ROSALINA