TEMPO.CO , Havana:
Siapapun yang mengenakan mahkota Miss Universe dapat berharap diundang dalam pesta-pesat koktail berbintang, ajang pencarian dana dan gala dinner. Namun, Ratu Sejagat yang baru terpilih beroleh undangan yang sangat berbeda.
Gerilyawan Kiri Farc (Revolutionary Armed Forces of Colombia), Kolombia, negeri asal Miss Universe 2015 Paulina Vega, menginginkan dia mengunjungi mereka di Havana, Kuba. Di sana mereka tengah melakukan perundingan perdamaian dengan pemerintah Kolombia buat menengahi perlawanan yang berlangsung selama 50 tahun ini.
Vega, 22 tahun, yang dimahkotai Miss Universe pada 25 Januari lalu di Florida, Amerika Serikat mengatakan dalam sebuah wawancara dia bersedia “memenuhi undangan melawat ke Havana sehingga sebuah kesepakatan perdamaian dapat ditandatangani”.
Seperti dilaporkan The Guardian, Minggu 8 Februari 2015, dalam undangannya, Farc mengatakan mereka telah berminat “menawari Vega berpidato dan memberikan opini-opini sebagai kontribusi yang bernilai menuju perdamaian.”
Terakhir kali gadis Kolombia memenangi mahkota Miss Universe adalah pada 1958, setahun setelah negeri itu memulai periode perdamaian pasca perang partisan berdarah yang dikenal sebagai “Kekerasan”. Pada 1964, separatis Farc angkat senjata, menuntut kesetaraan yang lebih jauh. Sejak itulah konflik bersenjata meletup.
Vega, mahasiswi jurusan bisnis dan model dari kota sebelah utara Barranquilla, menyinggung perlawanan itu, yang kini bersambut oleh Farc dengan sebuah ajakan. Soal itu disinggungnya dalam kontes, yang berujung gelar kecantikan sejagat.
THE GUARDIAN | THE INDEPENDENT | DWI ARJANTO