TEMPO.CO, Belem - Sebuah bra hitam berenda telah menyelamatkan seorang perempuan di kota Belem, Brasil, dari terjangan peluru panas yang dimuntahkan pistol kawanan perampok. Ivete Medeiros, perempuan itu, mengatakan dirinya merasakan "sensasi terbakar" di dada ketika peluru nyasar itu mengenai kawat yang menyangga pakaian dalamnya tersebut.
Seperti dilaporkan kantor berita Reuters, Kamis 5, Februari 2015, Medeiros baru saja keluar dari sebuah toko di pusat kota Belem di wilayah Amazon, Brasil, bertepatan dengan terjadinya sebuah perampokan. Kepada stasiun televisi Globo, Medeiros mengatakan, dia saat itu mendengar bunyi tembakan dan tiba-tiba merasakan "dadanya terasa panas".
Belakangan diketahui "sensasi terbakar" itu berasal dari peluru nyasar yang dimuntahkan kawanan perampok dari seberang jalan. Peluru tersebut rupanya mengenai kawat penyangga bra yang dikenakan Medeiros. "Bukan kawat bra saya yang menyelamatkan saya, tapi Tuhan yang menyelamatkan saya," katanya, seraya menunjukkan selongsong peluru yang nyaris membunuhnya.
Kamera pengawas milik sebuah toko kelontong memperlihatkan Medeiros tampak syok saat ditolong sejumlah orang beberapa menit setelah tembakan itu. Dia mendapat pertolongan medis, namun diperbolehkan pulang karena tak cidera sedikitpun. Sang suami mengatakan, semula dirinya khawatir istrinya terbunuh akibat peluru itu. "Ini pasti campur tangan Ilahi," kata suaminya berulang-ulang.
Di Brasil, lebih dari selusin orang terbunuh atau terluka akibat peluru nyasar dalam beberapa pekan terakhir ini. Meski bukan sesuatu yang luar biasa, kasus tembakan peluru nyasar dianggap sebagai ancaman yang terus berkembang di Brasil, sebuah negara yang memiliki catatan buruk dalam kasus pembunuhan menggunakan senjata api.
Pada Januari lalu, seorang bocah perempuan berusia empat tahun dan anak laki-laki sembilan tahun tewas, serta belasan orang terluka akibat peluru nyasar di kota Rio de Janeiro, ketika aparat polisi bersenjata terlibat baku tembak dengan kawanan perampok. Data kepolisian setempat menyebutkan, peluru nyasar telah melukai dan membunuh 111 orang di Rio de Janeiro pada 2013. Persentasenya naik dibanding tahun sebelumnya.
BBC | REUTERS | WINONA AMANDA