TEMPO.CO, Jakarta - Masjid-masjid di Inggris membuka 'pintu' mereka untuk masyarakat luas sebagai bagian dari upaya untuk "menjangkau kawan sesama warga Inggris pasca-sejumlah kasus terorisme".
Dewan Muslim Inggris, MCB, mengatakan masjid-masjid itu akan menawarkan makanan dan wawasan mengenai bagaimana mereka mengelola masjid, mulai awal Februari lalu. Para pemimpin dari berbagai agama juga diundang, untuk "menunjukkan persatuan", dalam program ini disebut Kunjungi Masjid Saya.
"Masjid akan menawarkan teh dan makanan serta pengetahuan mengenai kegiatan keagamaan yang dilakukan di pusat muslim. MCB telah meningkatkan kepedulian mengenai sentimen anti-muslim sejak 17 orang tewas oleh militan Islam di Paris pada bulan lalu.
Dalam pernyataannya MCB mengatakan anggota dari komunitas muslim "dapat membantu untuk menjawab pertanyaan mengenai muslim dan Islam di mana saja."
"Masjid lokal juga akan mengundang pemimpin antaragama dan semuanya akan diundang secara bersamaan untuk menunjukkan kebersamaan dan solidaritas disaat 'yang menegangkan' bagi komunitas agama."
Lebih dari 20 masjid di Inggris ikut dalam program ini. Tetapi jumlah ini masih jauh lebih kecil dibandingkan total masjid di Inggris yang diperkirakan mencapai 1.750. MCB menyatakan hanya 50 persen masjid berafiliasi dengan lembaga ini, termasuk musala di sekolah-sekolah dan kantor.
BBC | WINONA AMANDA
