TEMPO.CO, DILI - Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao mengajukan pengunduran diri resmi kepada Presiden Taur Matan Ruak kemarin. “Pemerintah mengkonfirmasi bahwa Perdana Menteri Kay Rala Xanana Gusmao telah mengirim surat kepada Presiden,” demikian pernyataan juru bicara pemerintah Timor Leste dalam laman resminya.
Xanana, 68 tahun, sejatinya telah mengungkap niat untuk mundur dari pemerintahan sejak setahun lalu. Xanana, pahlawan kemerdekaan Timor Leste dari Indonesia ini, setidaknya sudah berkuasa selama 13 tahun. Selain menjabat Perdana Menteri, dia pernah menjabat Presiden Timor Leste pada 2002-2007.
Keputusan ini telah diprediksi sebelumnya setelah media setempat mengungkapkan pertemuan antara Xanana dan Taur pada pekan lalu. Seorang penasihat Xanana, yang menolak disebutkan namanya kepada The Associated Press, mengatakan bosnya menginginkan regenerasi dalam pemerintahan. Ini juga bagian dari proposal Xanana guna merampingkan struktur kabinet, dari 55 pos menteri menjadi 34 pos pada pekan depan.
Dalam pemerintahan baru mendatang, Xanana menggandeng partai oposisi Fretilin untuk bergabung. Empat orang dari Fretilin yang telah dihubungi Xanana adalah Inacio Moreira, Estanislau da Silva, Hernani Coelho, dan Rui Araujo. Nama yang disebut terakhir ini kini digadang-gadang menjadi calon perdana menteri baru pengganti Xanana.
“Jika Xanana meminta anggota Partai Fretilin menduduki jabatan tertentu dalam pemerintahan baru, mereka akan datang sebagai individu, bukan mewakili partai,” kata Sekretaris Umum Partai Fretilin, Mari Alkatiri, kepada media lokal pada Senin lalu.
SYDNEY MORNING HERALD | HUGO SILVA (DILI) | SITA PLANASARI AQUADINI