TEMPO.CO, Zagreb - Pemerintah Kroasia membuat gebrakan dengan menghapus 60 ribu utang warga miskinnya. “Ini adalah tindakan yang kami banggakan,” ujar Presiden Kroasia Zola Milanovic, seperti yang dilansir Le Figaro.
Tidak hanya menghapus utang warga miskin, pemerintah juga memberi amnesti utang kepada beberapa perusahaan publik, bank, dan seluler. Total, kegiatan ini menghabiskan 46 miliar euro atau 0,1 persen PDB negara terakhir yang masuk Uni Eropa tersebut.
Namun tidak semua warga miskin Kroasia dibebaskan utangnya. Pemerintah mematok hanya warga yang menerima upah bulanan tidak lebih € 325 yang berhak. Selain untuk rakyat miskin, langkah ini diharapkan dapat memberi kontribusi positif terhadap indeks pengangguran yang mencapai 19, 2 persen.
Ekonom dari Coface, Dominique Fruchter, menuturkan langkah ini bukan sebuah langkah yang baik dan berbau intrik politik. “Sinyal buruk bagi konsolidasi keuangan publik, utang negara tetap penting untuk menjaga margin fiskal dan moneter tetap sehat,” ujarnya.
Namun tidak semua warga Kroasia menyambut baik hal ini. Danileja Simac, pegawai negeri di Zagreb, mengatakan langkah ini tidak akan mengurangi kemiskinan secara efektif. “Menyediakan lapangan kerja akan lebih baik,” ujarnya.
ANDI RUSLI | LE FIGARO