TEMPO.CO, Amman - Safi al-Kassasbeh, ayah pilot jet tempur Yordania yang dibakar hidup-hidup oleh kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), meminta warga Yordania membalas dendam atas kematian putranya.
Berbicara kepada Al Jazeera, Rabu, 4 Februari 2015, Safi al-Kassasbeh mengatakan eksekusi mati terhadap dua orang yang terkait dengan gerakan Al-Qaeda menyusul kematian putranya tidak cukup.
Sebelumnya, juru bicara pemerintah, Mohammad al-Momani, dalam keterangannya di depan wartawan mengatakan pihak berwenang telah mengeksekusi perempuan asal Irak, Sajida al-Rishawi, dan anggota Al-Qaeda, Ziad al-Karboli, Rabu subuh, 4 Februari 2015, waktu setempat.
Keduanya dihukum gantung sebagai balasan atas kematian pilot Moaz al-Kassasbeh, yang dibakar hidup-hidup oleh ISIS.
"Saya minta satu di antara mereka dibawa ke hadapan kami hidup-hidup. Saya ingin melampiaskan balas dendam jauh lebih hebat daripada eksekusi pemerintah. Saya juga meminta organisasi ISIS ditumpas," kata Safi al-Kassasbeh kepada Al Jazeera di Al-Karak, Yordania tengah.
"Organisasi pembunuh telah membuat kaum militan dari berbagai negara di dunia beraksi dengan cara barbar, melanggar hukum internasional, kode etik, dan konvensi tahanan. Itulah alasan saya mendesak pemerintah melakukan pembalasan atas darah Moaz yang tumpah dan demi marwah negara kami."
AL JAZEERA | CHOIRUL