TEMPO.CO, Amman - Raja Yordania Abdullah menyebut ISIS pengecut setelah milisi kelompok itu diyakini telah membakar hidup-hidup pilot Yordania, Maaz al-Kassasbeh.
Raja Abdullah yang tengah melakukan lawatan ke Amerika Serikat langsung pulang setelah menerima kabar duka itu. “Pembunuhan terhadap pilot adalah tindakan pengecut,” kata Raja Abdullah yang disiarkan stasiun televisi Yordania, sebagaimana dilansir dari Reuters, Rabu, 4 Februari 2015.
Tindakan sadis milisi ISIS itu, dia melanjutkan, menyimpang dan tidak terkait dengan Islam. Video dari kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) itu belum bisa diverifikasi keasliannya. Namun Yordania meyakini video itu asli. Dalam video tersebut, pria sangat mirip al-Kassasbeh berdiri di sebuah kandang kecil warna hitam sebelum dibakar. Pria itu ditampilkan dengan kondisi pakaian yang basah. Hal itu diyakini karena dia diguyur cairan yang mudah terbakar.
Setelah itu, salah seorang milisi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) bertopeng hitam membakar pria tersebut dengan obor yang dia pegang. Video itu dirilis semalam tanpa ada keterangan dari pihak ISIS.
Sebelumnya, pemerintah Yordania bersumpah akan menempuh segala cara untuk bisa menyelamatkan nyawa warganya, seorang pilot pesawat tempur, yang diculik kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Raja Yordania Abdullah II bersumpah akan membebaskan Maaz al-Kassasbeh yang diculik ISIS pada Desember lalu, setelah kelompok militan itu merilis video eksekusi pembunuhan wartawan Jepang, Kenji Goto. “Kami sedang mencari cara untuk membebaskan pahlawan kami, pilot Maaz al-Kassasbeh,” kata Raja Abdullah II dalam pernyataan resminya, seperti dilansir dari Al Jazeera, Ahad, 1 Februari 2015.
Juru bicara pemerintah Yordania, Mohammed al-Momeni, mengecam pembunuh Goto yang mencibir bahwa pemerintah Yordania tidak berusaha dan berkoordinasi dengan pemerintah Jepang untuk menyelamatkan nyawa warganya.
ISIS menuntut pembebasan Sajida al-Rishawi untuk ditukar dengan Kassasbeh. Al-Rishawi adalah anggota Al-Qaeda yang telah dijatuhi hukuman mati di Yordania atas keterlibatannya dalam serangan pada 2005 yang menewaskan 60 orang.
Pemerintah Yordania telah menyatakan siap menukar Al-Rishawi jika ISIS bisa memberikan bukti bahwa Kassasbeh masih hidup. Kassasbeh ditangkap ISIS pada 24 Desember 2014 ketika pesawat jet F-16 yang dipilotinya jatuh di utara Suriah, markas ISIS.
AL-JAZEERA | REUTERS | WINONA AMANDA