TEMPO.CO, Amman - Yordania memastikan segera mengeksekusi semua milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang saat ini ditahan di negara itu. Langkah ini diambil sebagai balasan atas tewasnya pilot tempur Yordania, Letnan Moaz al-Kaseaasbeh.
Dilansir dari Telegraph, Selasa, 3 Februari 2015, Yordania menahan seorang perempuan jaringan teroris Al-Qaeda, Sajida al-Rishawi. ISIS menuntut pembebasan perempuan ini sebagai bayaran untuk pembebasan Moaz. Namun Yordania menolak tuntutan ISIS.
Pejabat Yordania mengatakan eksekusi terhadap perempuan perancang aksi bom bunuh diri akan dilakukan pada Selasa subuh waktu Amman. (Baca: ISIS Bakar hingga Tewas Pilot Yordania)
Para pejabat Yordania marah besar setelah menyaksikan rekaman video pembunuhan pilot 26 tahun itu. Moaz ditangkap oleh milisi ISIS saat pesawatnya jatuh di Kota Raqqa, Suriah, pada Desember 2014. Saat itu Moaz menjalankan misi negaranya dan Amerika Serikat untuk memberangus ISIS.
Raja Abdullah mempersingkat kunjungannya di Amerika Serikat setelah menerima kabar kematian pilot itu. Di Washington, sebelum kembali ke Amman, Raja Abdullah menyerukan agar semua warga Yordania bersatu melawan ISIS. "Ini kewajiban semua warga Yordania untuk bersatu, menunjukkan kekuatan bahwa rakyat melawan kelompok ini," Raja Abdullah menegaskan. (Baca: Kenji Goto Dibantai ISIS, Istri: Bangga pada Suami)
Sebelumnya beredar kabar Moaz sebenarnya sudah tewas beberapa minggu lalu. Kemudian muncul rumor dia dibakar hidup-hidup pada awal Januari. Dan, pada 3 Januari, ISIS menayangkan video rekaman pembunuhan Moaz selama 22 menit melalui akun Twitter propagandanya.
TELEGRAPH | MARIA RITA