TEMPO.CO, Amman - Pilot pesawat tempur warga Yordania, Moaz al-Kassasbeh, 26 tahun, tewas dibakar hidup-hidup oleh kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Kepastian atas kematian pilot disampaikan pemerintah Yordania setelah ISIS menayangkan video berdurasi 22 menit yang menunjukkan Moaz dibakar hidup-hidup. Video itu diedarkan pada Selasa, 3 Februari 2015, melalui akun Twitter propaganda ISIS. (Baca: ISIS Unggah Video Pemenggalan Jurnalis Jepang)
Moaz menjadi tawanan ISIS setelah pesawatnya jatuh di dekat Kota Raqqa, Suriah, pada Desember 2014. Ia saat itu menjalankan misi negaranya bersama pasukan Amerika Serikat untuk memberangus ISIS.
Raja Yordania Abdullah menyebut Moaz sebagai pahlawan. Pilot berpangkat letnan itu tewas demi mempertahankan negara dan keyakinannya.
Raja Abdullah kemudian menyerukan kepada semua warga Yordania untuk bersatu menghadapi ISIS. "Semua warga Yordania bersatu," Abdullah menegaskan. (Baca: Kenji Goto Dibantai ISIS, Istri: Bangga pada Suami)
Ratusan orang turun ke jalan-jalan di Kota Amman menuntut balas atas kematian Moaz. Yordania juga dikabarkan akan mempercepat penjatuhan hukuman kepada Sajida al-Rishawi, perempuan anggota jaringan teroris Al-Qaeda yang ditangkap aparat Yordania saat akan melakukan aksi bom bunuh diri. Ia dihukum 10 tahun penjara.
Sebelum membakar hidup-hidup Moaz, ISIS mengajukan tuntutan kepada Yordania untuk membebaskan Rishawi sebagai bayaran pembebasan Moaz. Namun Yordania menolaknya.
Moaz merupakan orang ketiga yang aksi eksekusinya ditayangkan oleh ISIS awal tahun 2015. Sebelumnya, ISIS menayangkan video pemenggalan kepala jurnalis lepas warga Jepang, Kenji Goto, 49 tahun. Sebelum eksekusi untuk Goto, ISIS menayangkan video pemenggalan kepala warga Jepang lainnya, Haruna Yukawa.
Pemerintah Jepang menolak tuntutan pembayaran tebusan US$ 200 juta untuk pembebasan kedua warga Jepang itu.
BBC | AlJAZEERA | MARIA RITA