TEMPO.CO, London - Istri jurnalis lepas asal Jepang, Kenji Goto, menyatakan rasa bangganya yang luar biasa kepada suaminya yang tewas di tangan kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) saat menjalankan tugasnya di Suriah. (Baca: ISIS Unggah Video Pemenggalan Jurnalis Jepang)
"Saya sangat bangga kepada suami saya yang memberitakan penderitaan orang-orang di daerah-daerah konflik di Irak, Somalia, dan Suriah," kata Rinko Jogo, istri Goto, dalam pernyataannya kepada sejumlah jurnalis seperti dikutip dari ABC, 2 Januari 2015.
Rinko menjelaskan suaminya sangat peduli terutama mengenai dampak konflik terhadap rakyat jelata. Ia menjelaskannya melalui mata anak-anak untuk kemudian memberitakan tragedi perang itu. (Baca: Warga Jepang Diculik ISIS, Ibu: Ia Bukan Musuh Islam)
Goto dikabarkan meninggalkan Suriah pada Oktober tahun lalu, atau sekitar beberapa pekan setelah istrinya melahirkan anak perempuannya. Dia kemudian dikabarkan ditangkap oleh milisi ISIS.
Ibu Goto, Junko Ishido, sambil terisak mengatakan putranya bukan musuh Islam. Ia meminta ISIS tidak membunuh anaknya. Milisi ISIS menayangkan video pembunuhan Kenji Goto setelah Jepang tak kunjung mengirimkan tebusan uang US$ 200 juta.
Setelah kematian Goto, Jepang mengeluarkan perintah untuk memperketat pengamanan di sekitar bandara, pelabuhan, sekolah-sekolah, dan kedutaan besar Jepang di sejumlah negara.
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menolak memenuhi tuntutan ISIS. Ia menegaskan Jepang tidak akan tunduk pada ancaman ISIS. "Teroris adalah kriminal," ujar Abe.
ABC | ASAHI.COM | MARIA RITA